Mahasiswa Program Doktor Ilmu Geografi, Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM), Muhamad Syirojudin, dalam Ujian Terbuka Promosi Doktor. DOK UGM
Mahasiswa Program Doktor Ilmu Geografi, Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM), Muhamad Syirojudin, dalam Ujian Terbuka Promosi Doktor. DOK UGM

Mahasiswa UGM Kembangkan Aplikasi Kalkulator Magnet Bumi Berbasis Situs Web

Renatha Swasty • 25 Juli 2023 13:23
Jakarta: Mahasiswa Program Doktor Ilmu Geografi, Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM), Muhamad Syirojudin, berhasil menyempurnakan penggunaan model geostatistik medan geomagnetik regional sebagai referensi masyarakat. Syrojudin membangun aplikasi kalkulator magnet bumi berbasis situs web.
 
Saat ini, masyarakat masih menggunakan data rujukan medan magnet bumi yang berasal dari model global seperti National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).
Model global tersebut memiliki keterbatasan dari segi akurasi dibandingkan dengan model regional.
 
Aplikasi yang dikembangkan oleh Syrojudin ini merupakan sistem kalkulator geomagnetik yang mampu menghitung dan memperkirakan nilai medan magnet pada titik dan waktu tertentu di muka bumi.

Bahkan, kalkulator geomagnetik ini memberikan fungsi cukup sederhana. Pengguna tinggal melakukan input waktu dan koordinat lokasi untuk dihitung, aplikasi ini akan menghitung nilai medan magnet pada lokasi tersebut.
 
“Aplikasi kalkulator medan magnet bumi dibuat untuk memudahkan pengguna dalam memperoleh hasil nilai komponen medan magnet bumi yang akurat secara spasial dan temporal. Aplikasi ini menghitung nilai pada rentang periode epoch dengan data variasi yang bersifat linier untuk jangka waktu prediksi 5 tahun,” kata Syrojudin dalam Ujian Terbuka Promosi Doktor di Auditorium Merapi, Fakultas Geografi UGM dikutip dari laman ugm.ac.id, Selasa, 25 Juli 2023.
 
Syrojudin menjelaskan aplikasi kalkulator magnet bumi menggunakan platform PHP, database MySQL, dan OpenStreetMap yang bersifat open source. Penerapan metode collocated cokriging (CC) yang dijadikan dasar dalam aplikasi kalkulator ini mampu meningkatkan akurasi pemodelan geomagnetik regional di Indonesia.
 
“Metode CC mampu mengombinasikan antara data sekunder model IGRF sebagai input medan magnet inti dan data repeat stations sebagai data primernya. Soal akurasi data sudah teratasi dengan dalam aplikasi ini dan aplikasi berbasis website ini memungkinkan untuk kemudahan akses,” ujar peneliti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) RI ini.
 
Metode collocated cokriging merupakan metode geostatistik terpilih di mana mampu menghasilkan pemodelan geomagnetik regional dengan nilai root mean square (RMSE) terkecil. Syrojudin berharap hasil penelitian soal kalkulator magnet bumi ini dapat dijadikan referensi medan magnet bumi secara nasional.
 
Baca juga: UGM Kukuhkan Wisnu Nurcahyo Sebagai Guru Besar Parasitologi

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan