Guru besar baru UGM di bidang Parasitologi Raden Wisnu Nurcahyo. DOK UGM
Guru besar baru UGM di bidang Parasitologi Raden Wisnu Nurcahyo. DOK UGM

UGM Kukuhkan Wisnu Nurcahyo Sebagai Guru Besar Parasitologi

Renatha Swasty • 14 Juli 2023 12:03
Jakarta: Universitas Gadjah Mada (UGM) mengukuhkan dosen Fakultas Kedokteran Hewan, Prof. Dr. drh. Raden Wisnu Nurcahyo, sebagai Guru Besar bidang Parasitologi. Wisnu menyampaikan pidato pengukuhan berjudul Penyakit Surra dan Implikasinya pada Kesehatan Manusia, Hewan, dan Lingkungan.
 
Wisnu menjelaskan penyakit Surra disebabkan oleh Trypanosoma evansi, parasit protozoa yang biasa berparasit pada hewan dan ternak, khususnya sapi, kerbau, kuda, dan rodensia. Parasit ini hidup dalam plasma darah dan cairan jaringan vertebrata dan hanya beberapa hidup dengan menginvasi sel.
 
Penyakit Surra dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang tidak sedikit setiap tahunnya. Seperti penurunan produksi, pertumbuhan yang terhambat, dan jika tidak diobati dapat mengakibatkan kematian.

“Prevalensi kejadian Trypanosomiasis pada kerbau di Sumatera, Jawa, Kalimantan Selatan, Lombok, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara berkisar antara 5,8-7 persen,” papar Wisnu dikutip dari laman ugm.ac.id, Jumat, 14 Juli 2023.
 
Wisnu menuturkan ternak yang terinfeksi Trypanosoma biasanya tampak lesu, berat badan menurun, anemia, oedema di beberapa bagian tubuh, demam intermiten, pembesaran di nodus limfatikus prescapular, produksi susu menurun, salivasi, lakrimasi dan dapat terjadi abortus.
 
Pengendalian penyakit bergantung pada kemoterapi nami. Namun, sering menemui kendala di antaranya mahalnya harga obat, kesulitan dalam diagnosis, ketersediaan obat, dan berkembangnya resistensi obat.
 
Wisnu menyebut diagnosis Trypanosoma Evansi pada ternak dan hewan harus memperhatikan gejala klinis, patogenesis riwayat penyakit, dan riwayat pengobatan pada hewan dan ternak dengan mempertimbangkan kondisi di lapangan sesuai dengan kaidah parasitologis. Adapun penggunaan kemoterapi terhadap Trypanosomiasis perlu diberikan terutama sebelum memasuki musim penghujan.  
 
“Hal ini dapat melindungi hewan yang peka selama masa risiko penyakit yang meningkat. Hewan ternak yang sakit harus segera ditangani dengan baik karena dapat mencegah meluasnya penyakit dan menurunkan risiko infeksi serta berkembangnya hewan dengan status karier,” kata dia.
 
Wisnu menyebut sistem kesehatan hewan perlu dibangun sebagai upaya mengantisipasi kemunculan penyakit hewan baru dan penyakit lama akan muncul kembali. Usaha penanggulangan yang bisa dilakukan untuk mengatasi penyebaran penyakit melalui hewan dengan pendekatan konsep one health.
 
Ini merupakan konsep baru dalam pencegahan berbagai penyakit pada hewan berpindah ke manusia. Konsep ini menggagas melalui pendekatan multidisiplin hingga transdisiplin yang tidak hanya menjaga kesehatan manusia, namun juga mengondisikan hewan dan melakukan konservasi di lingkungan sekitar.
 
“One health menjadi salah satu upaya untuk mencegah terjadinya outbreak penyakit di masa mendatang,” kata dia.
 
Baca juga: UGM Tambah Guru Besar, Dekan FKH Teguh Budipitojo Dikukuhkan Sebagai Profesor Bidang Anatomi

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan