Air merupakan media yang sangat penting dan diperlukan dalam proses budi daya ikan. Kualitas air yang baik sangat berperan penting dalam proses pertumbuhan ikan dan menentukan keberhasilan budi daya ikan.
Namun, seringkali pembudi daya ikan maupun penghobi ikan mengalami kerugian oleh kematian ikan akibat kualitas air yang tidak sesuai standar. SIMON AIR dapat membantu menjaga kualitas air.
“Saat ada kematian ikan, biasanya kita akan cross check kondisi airnya. Oh ternyata airnya sudah tidak sesuai standar,” kata dosen Program Studi Teknologi dan Manajemen Pembenihan SV IPB, Andri Hedriana, dikutip dari laman Vokasi Kemdikbud, Selasa, 16 Januari 2024.
Andri bekerja sama dengan Walidatush Sholihah, dosen dari Program Studi Teknologi Rekayasa Komputer, Sekolah Vokasi IPB University. Andri menyebut dengan alat tersebut, pembudi daya atau pengusaha ikan dapat mendeteksi kualitas air.
Sehingga, mereka dapat memastikan ikan masih dalam kondisi nyaman dan stabil. “Harapannya adalah kualitas air tetap terjaga sehingga kita bisa memelihara ikan tetap produktif dan hasilnya tetap tinggi,” kata Andri.
SIMON AIR merupakan teknologi yang dapat membantu memantau kualitas air secara real time berdasarkan parameter yang memengaruhi kualitas air. Hasil pemantauan kualitas air tersebut kemudian dikirimkan melalui aplikasi Website SIMON AIR.
Sementara itu, Walidatush Sholihah dari Program Studi Teknologi Rekayasa Komputer, Sekolah Vokasi IPB University mengungkapkan SIMON AIR terdiri atas lima sensor yang berfungsi untuk menghitung enam parameter yang menunjukkan kualitas air, di antaranya seperti salinitas, suhu, PH, dan sebagainya.
“Jadi, sistem ini terdiri atas alat dan aplikasi berupa website. Alat ini dipasang di bibir akuarium kemudian nanti sensor yang terpasang akan memantau secara real time setiap tiga detik dan kemudian hasilnya akan dialirkan ke aplikasi untuk dibaca,” kata Walidatush.
Proses uji coba alat ini sudah dilakukan di akuarium untuk ikan Arwana Silver. Uji coba dilakukan sejak 2022 dan tahun lalu merupakan tahun kedua pengembanhan SIMON AIR.
“Berdasarkan pengujian yang sudah dilakukan maka akurasi alat ini mencapai lebih dari 80 persen,” kata Walidatush.
Baca juga: Teknologi Presisi Jadi Kunci Pengembangan Sapi Perah Tropis Masa Depan |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News