Siti mengatakan future fashion tidak hanya berbahan serat alam kapas dan serat polimer sintetis, tetapi berbasis biomass sawit yang menghasilkan benang dan kain untuk aplikasi produk industri kreatif fashion.
“Iklim industri fashion lokal dan impor sangatlah dinamis, bersaing, dan kompetitif. Persaingan bukan hanya sekadar harga, melainkan juga bahan baku organik atau sintetis yang linier dengan kenyamanan pada saat pakai,” kata Siti dalam keterangan tertulis, Kamis, 29 Juni 2023.
Siti menuturkan industri kreatif fashion mempunyai peran penting di dalam perekonomian nasional. Dunia fashion di Indonesia terus berkembang seiring dengan kuatnya arus teknologi informasi dan e-commerce.
Hal tersebut turut didukung dengan meningkatnya jumlah penduduk berusia remaja dan produktif setiap tahunnya dengan daya beli tinggi terhadap kebutuhan fashion yang cantik dan tren.
“Inovasi Green Fashion Sawit merupakan excellent innovation yaitu memberikan manfaat untuk perubahan, memberikan solusi impor kapas, meningkatkan daya saing, peningkatan nilai tambah produk sawit, dan turunannya dengan nilai komersial,” jelas Siti.
Dia mengatakan kelapa sawit merupakan salah satu komoditas yang memiliki peran penting dan strategis. Inovasi riset dalam pemanfaatan dan pengolahan perkebunan kelapa sawit dengan teknologi diperlukan untuk menjamin keberlanjutan, meningkatkan diversifikasi produk melalui aktivitas ekonomi sawit dengan keunggulan kompetitif melalui transformasi ekonomi berbasis inovasi.
Siti menuturkan tandan kosong kelapa sawit (TKKS) merupakan biomass yang keberadaannya terus meningkat linier seiring dengan produksi crude palm oil (CPO) dan kebutuhan manusia akan minyak nabati. Melalui penelitian yang didanai oleh BPDPKS pada 2021-2022, biomass sawit ini diubah menjadi biomaterial fashion bernilai ekonomi tinggi, yaitu stapel rayon viskosa, benang pilin, kain dan produk industri kreatif.
Hal ini merupakan suatu kebaruan atau novelty terkait bahan baku biomass organik non kapas pada fashion. Dia mengatakan keunggulan green fashion sawit memiliki sifat mekanis, optik, dan termal merujuk pada standarisasi tekstil Standar Nasional Indonesia (SNI).
"Inovasi ini juga ramah lingkungan dan rendah emisi karena bahan baku yang digunakan adalah biomass sawit yang diproduksi tanpa bahan kimia serta memiliki nilai ekonomi dan harga bersaing di pasar,” ujar dia.
Siti menyebut green fashion sawit memiliki peluang besar untuk dikembangkan. Dia mengaku siap bekerja sama dengan industri guna menjadikan inovasi riset dari perguruan tinggi menjadi lebih besar sehingga memiliki manfaat yang lebih luas.
| Baca juga: IPB Luncurkan Tiga Inovasi Hasil Penelitian Unggulan Sawit 4.0 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id