Ilustrasi penelitian. DOK IPB
Ilustrasi penelitian. DOK IPB

Jamur Endofit, Harta Karun Tersembunyi untuk Obat Kanker Masa Depan

Renatha Swasty • 16 Juni 2025 22:04
Jakarta: Dalam keheningan alam yang tampak biasa, tersimpan organisme mikroskopis yang mungkin menjadi kunci menyelamatkan jutaan nyawa di masa depan. Jamur endofit, yang hidup tersembunyi di dalam jaringan tanaman, kini menjadi perhatian peneliti karena kemampuannya menghasilkan senyawa bioaktif yang berpotensi dikembangkan sebagai obat kanker.
 
Menurut data dari World Health Organization (WHO), kanker menjadi penyebab kematian nomor dua di dunia, dengan sekitar 9,6 juta kematian terjadi setiap tahun. Kanker payudara, serviks, paru-paru, hingga kolorektal merupakan jenis yang paling banyak menyerang manusia. Dalam menghadapi kenyataan ini, para ilmuwan Indonesia terus menggali potensi alam untuk mencari solusi, salah satunya melalui jamur endofit.
 
Dikutip dari akun Instagram @brin_indonesia, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah fokus mengembangkan riset berbasis bahan alam sebagai upaya mendukung kemandirian farmasi nasional. Penelitian diarahkan pada tanaman obat yang telah lama dikenal masyarakat, seperti brotowali (Tinospora crispa), kumis kucing (Orthosiphon aristatus), dan tumbuhan baru cina (Artemisia vulgaris). Dari tanaman-tanaman inilah jamur endofit diisolasi untuk diteliti lebih lanjut.

Jamur endofit merupakan jamur mikroskopis yang hidup di dalam jaringan tanaman tanpa menyebabkan penyakit. Kehidupan mereka bersifat saling menguntungkan. Jamur mendapatkan tempat dan makanan, sementara tanaman memperoleh perlindungan dari stres lingkungan dan gangguan patogen. Lebih dari itu, interaksi antara jamur dan tanaman ini dapat menghasilkan senyawa bioaktif yang sangat berharga.
 
Keunggulan jamur endofit tidak berhenti di situ. Mereka hanya membutuhkan sedikit bagian tanaman untuk dikembangkan dan mampu memproduksi senyawa dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini menjadikannya sangat potensial untuk dikembangkan sebagai bahan obat yang berkelanjutan dan efisien.
 
Baca juga: Apa Benar Kol Goreng Bisa Picu Kanker? Begini Penjelasan Ahli Gizi IPB

Untuk mengungkap potensi senyawa yang dihasilkan, proses penelitian dilakukan bertahap. Pertama, jamur diisolasi dari tanaman obat pilihan. Kemudian, jamur ditumbuhkan di media khusus untuk pertumbuhan dan pemurnian. Setelah itu, jamur diperbanyak dalam skala besar untuk menghasilkan cukup biomassa dan metabolit. Terakhir, senyawa aktif yang dihasilkan diekstraksi, dipisahkan, dan dianalisis menggunakan teknik spektroskopi untuk mengidentifikasi struktur kimianya.
 
Hasil awal dari penelitian ini cukup menjanjikan. Lebih dari 70 jenis ekstrak jamur yang diuji oleh tim peneliti BRIN, sebanyak 4,17 persen ekstrak menunjukkan kemampuan menghambat pertumbuhan sel kanker payudara (MCF-7) hingga lebih dari 90 persen pada dosis 50 mikrogram per mililiter. Sementara itu, 2,08 persen ekstrak juga efektif terhadap sel kanker paru-paru (A549) dengan tingkat penghambatan yang sama.
 
Meski hasilnya menjanjikan, penelitian ini masih berada pada tahap awal. Agus Budiawan Naro Putra dari Pusat Riset Bahan Baku Obat dan Obat Tradisional BRIN menyampaikan pengembangan obat dari jamur endofit memerlukan proses panjang yang melibatkan ketekunan, inovasi, serta pemahaman mendalam terhadap interaksi biologis yang kompleks.
 
“Pencarian dan pengembangan obat, tak terkecuali dari jamur endofit, merupakan sebuah perjalanan panjang yang membutuhkan ketekunan, inovasi, dan pemahaman mendalam terhadap interaksi biologisnya,” ujar Agus dikutip dari Instagram @brin_indonesia, Senin, 16 Juni 2025.
 
Temuan ini memberikan harapan baru dalam pengobatan kanker sekaligus menegaskan pentingnya kekayaan biodiversitas Indonesia. Dengan dukungan riset yang berkelanjutan dan kebijakan yang tepat, jamur endofit dapat menjadi sumber daya strategis untuk mengembangkan obat yang tidak hanya ampuh, tetapi juga berakar pada kearifan lokal dan keberlanjutan alam. (Antariska)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan