Untuk menjawab tantangan fragmentasi media dan aktivitas digital yang kerap membuat brand kehilangan arah, Syahril menggagas kerangka The Pillars (COR) Connect, Optimize, Real Impact—sebagai fondasi dalam membangun media–driven brand ecosystem.
“Brand tidak bisa lagi berjalan dengan pola silo, di mana setiap kanal atau aset digital bekerja sendiri-sendiri. Tantangan terbesar dalam ekosistem media modern adalah memastikan adanya keterhubungan (connectivity) yang kuat antara seluruh kanal,” ujar Syahril Anwar, dalam siaran persnya dikutip Minggu, 28 September 2025.
Menurut Syahril, keterhubungan ini harus mencakup media sosial, website, aplikasi, e-commerce, hingga aktivitas offline yang sudah terdigitalisasi. Dengan begitu, brand dapat menciptakan pengalaman konsumen yang konsisten dan terintegrasi.
“Tidak boleh ada lagi fragmentasi pesan. Harus ada perjalanan konsumen yang mulus, mulai dari awareness, engagement, hingga conversion,” jelasnya.
Syahril menegaskan setiap konten, placement, maupun kampanye digital harus terus diuju, diukur, dan disesuaikan. Prinsip optimize, mendorong brand untuk tidak sekadar memproduksi konten dalam jumlah besar, tetapi memastikan konten tersebut benar-benar bekerja secara efektif.
Optimalisasi bisa dilakukan melalui A/B testing terhadap materi iklan, analisis performa konten lintas platform, hingga penyesuaian strategi berdasarkan insight real-time. “Dengan pendekatan ini, setiap Langkah yang diambil bukan sekadar eksperimen, tetapi upaya berkesinambungan untuk mencapai hasil yang maksimal,” tegasnya.
Lebih lanjut, Syahril mengingatkan jebakan terbesar pemasaran digital adalah pada vanity metrics seperti jumlah views atau likes. Meskipun angka tersebut penting, mereka tidak selalu menggambarkan nilai nyata bagi bisnis.
“Aktivitas media dan digital harus mampu memberikan kontribusi yang terukur terhadap bisnis dan masyarakat. Pertanyaannya adalah apakah kampanye meningkatkan penjualan, apakah brand berhasil membangun kepercayaan dan loyalitas, serta apakah aktivitas media mampu mendorong perilaku positif di masyarakat,” ungkapnya.
Baca juga: Studi Mengungkap Musisi Menunjukkan Respons Berbeda Saat Merasakan Sakit Tak Seperti Non-musisi |
Dengan mengimplementasikan pilar Connect, Optimize, dan Real Impact, Syahril meyakini brand dapat membangun sebuah media-driven ecosystem yang bukan hanya kuat secara digital, tetapi juga relevan dengan konsumen, berkontribusi nyata terhadap bisnis, serta berkellanjutan dalam jangka anjang.
“Ekosistem ini menempatkan media bukan sekadar alat komunikasi. Media harus menjadi mesin penggerak ekosistem brand, yang menyatukan data, komunitas, dan commerce untuk menciptakan nilai yang lebih besar,” pungkas Syahril.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id