“Intervensi di kedua wilayah itu berhasil meningkatkan cakupan tes HIV, sifilis, dan hepatitis B pada ibu hamil secara signifikan melalui inovasi layanan berbasis puskesmas dan kolaborasi lintas sektor,” beber peneliti PKT UGM, Ari Probandari, dikutip dari laman ugm.ac.id, Jumat, 16 Mei 2025.
Selama delapan bulan studi MENJAGA pada Maret-September 2024, sebanyak 22 puskesmas intervensi di kedua daerah melakukan pendekatan Continuous Quality Improvement (CQI). Ini untuk meningkatkan cakupan tes HIV, sifilis, dan hepatitis B (triple elimination) pada ibu hamil.
Di Puskesmas Rumpin, Kabupaten Bogor, misalnya, hanya 50 persen ibu hamil yang diperiksa tes triple eliminasi pada trimester pertama di awal tahun 2023. Melalui dua siklus perubahan dan pendekatan inovatif berbasis desa, cakupan meningkat drastis menjadi 126,8 persen pada Desember 2024.
“Peningkatan di Puskesmas Rumpin ini menjadi peningkatan tertinggi dibandingkan dengan puskesmas lainnya setelah dilakukan intervensi,” ujar Ari.
Baca juga: Pentingnya Edukasi Tentang AIDS untuk Menghilangkan Stigma |
Kepala Puskesmas Rumpin, Kabupaten Bogor, Kuncahyo Sri Harri Murthi, bersyukur puskesmas yang ia pimpin menjadi lokasi dalam intervensi studi ini. “Berkat studi ini, inovasi kami menjadi juara 1 dalam lomba inovasi di tingkat kabupaten,” ungkap dia.
Sementara di Kota Bandung, upaya serupa dilakukan melalui penguatan jejaring dengan bidan swasta, pembentukan tim CQI lintas program di puskesmas, serta pembuatan format pelaporan yang terintegrasi. Hasilnya, terjadi peningkatan capaian tes pada sebagian besar puskesmas intervensi.
“Dalam studi ini kami jadi didorong untuk menganalisis masalah dengan pendekatan yang lebih terstruktur dan sistematis,” ungkap Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ira Jani Dewi.
Ari berharap studi ini bisa meningkatkan layanan kesehatan ibu dan anak di Indonesia sekaligus memperkuat sistem kesehatan yang mendasarinya. Pihaknya berharap ke depan puskesmas bisa menganalisis akar masalah dalam layanan tes antenatal, merancang solusi berbasis konteks, serta memonitor dampaknya.
Dia juga berharap hasil penelitian ini bisa memberikan dampak bagi perbaikan layanan tes dan pengobatan. Studi MENJAGA merupakan kerja sama antara PKT UGM, Universitas Sebelas Maret, London School of Hygiene & Tropical Medicine (LSHTM), dan University of New South Wales (UNSW), dengan dukungan dari UK Medical Research Council. Studi yang namanya diserap dari kata “care” yang diambil dari kata antenatal care (ANC) ini diharapkan turut berkontribusi dalam upaya mewujudkan triple elimination di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News