Selama ini, Aty fokus pada penelitian penemuan bahan aktif dari tanaman sebagai obat untuk penyakit infeksi. Penelitian yang pernah dilakukan, yakni anti-malaria dan penyakit infeksi lain, seperti Anti-Hepatitis C, anti-amuba, dan anti-dengue. Penelitian paling berkesan bagi Aty ialah saat penemuan bahan aktif anti Hepatitis C Virus (HCV) dari tanaman.
Penelitian Anti-HCV
Penelitian Anti-HCV merupakan kolaborasi internasional antara Institute of Tropical Disease (ITD) Unair dan Kobe University. Pendanaan penelitian didukung Japan International Cooperation Agency/Science and Technology Research Partnership for Sustainable Development (JICA/SATREPS).Unair mendapat hibah peralatan yang penting bagi penelitian yang berjalan sejak 2010-2014 tersebut. Instrumen menjadi sarana prasarana yang tetap berkelanjutan meskipun proyek riset sudah selesai.
“Hasil dari riset tersebut selain publikasi, juga menjadi pionir berdirinya Pusat Penelitian dan Pengembangan Obat Bahan Alam (Center for Natural Product Medicine Research and Development) yang terus eksis sampai saat ini,” kata Aty dikutip dari laman unair.ac.ic, Kamis, 24 Februari 2022.
Pengalaman dari riset Anti HCV membuka kesempatan untuk mendapatkan proyek riset kolaborasi dengan JICA SATREPS untuk yang kedua kalinya. Riset penemuan bahan aktif antiamuba dari mikroba tersebut bekerja sama dengan Tokyo University dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
Penelitian pengembangan obat antimalaria
Penelitian lain yang berkesan bagi Aty adalah saat pengembangan obat antimalaria dari tanaman. Riset tersebut merupakan kerja sama penelitian dengan Mitra Industri PT Kimia Farma Tbk.“Dari penelitian ini telah diperoleh prototipe obat herbal sambiloto yang bisa digunakan secara komplementer dalam pengobatan penyakit malaria,” tutur dia.
Saat ini Aty dan tim sedang melakukan topik penelitian isolasi senyawa aktif antimalaria dari tanaman genus Artocarpus. Aty juga sudah berencana untuk beberapa penelitian ke depan.
Motivasi riset
Setiap tahun, Aty dan tim riset grup selalu mengajukan pendanaan penelitian baik di internal Unair maupun dari Kemendikbud. Dia juga akan melaksanakan penelitian terkait kolaborasi international dengan UiTM Malaysia. Riset terkait penemuan obat preventif penyakit malaria yang nantinya bekerja sama dengan TNI AD.Banyak manfaat yang akan didapatkan dari penelitian. Penelitian berguna untuk mengembangkan keilmuan dan memperoleh penemuan baru yang bermanfaat tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga mahasiswa, fakultas, Unair, dan masyarakat luas.
Selain itu, penelitian dan pengembangan obat dari bahan alam sangat menarik dan masih perlu terus dilanjutkan. Khususnya, penemuan obat malaria atau obat penyakit infeksi lainnya. Saat ini sudah banyak parasit atau mikroba yang resisten terhadap obat-obatan yang ada.
“Indonesia memiliki sumber bahan alam berupa tanaman maupun biota laut yang sangat melimpah, namun hanya sedikit yang dieksplor untuk dijadikan bahan obat,” ujar dia.
Aty menjunjung nilai-nilai yang termaktub dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dia menilai selain nilai pendidikan dan pengabdian kepada masyarakat, penelitian adalah satu hal penting oleh dosen.
“Seorang dosen tanpa penelitian seperti tentara tanpa senjata,” tutur dia.

Peneliti Unair Aty Widyawaruyanti dan tim sedang meneliti. DOK Unair
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News