Alat Kolénjér yang digunakan masyarakat Baduy. (Foto: Elis Suryani Nani Sumarlina)
Alat Kolénjér yang digunakan masyarakat Baduy. (Foto: Elis Suryani Nani Sumarlina)

'Kolenjer' dan 'Sastra' di Penanggalan Masyarakat Baduy, Bisa Hitung Hari Baik dan Nahas

Citra Larasati • 27 Juli 2021 17:23

Dasar  perhitungannya ialah dengan cara menjumlahkan nilai nama dari suami istri yang bertanggung jawab atas kegiatan itu. Untuk huma sérang ‘ladang suci’, maka nama suami istri Girang Serat ‘dalam hal ini pelaksana upacara’ dihitung dan dijumlahkan.
 
"Kemudian  jumlah aksara ditambah satu, dikurangi oleh jumlah kedua nama suami istri tersebut, sehingga diperoleh angka yang menunjukkan hari naasna ‘sialnya’,” papar Elis.
 
Minim Terpapar

Elis menjelaskan, kehidupan masyarakat Baduy yang memiliki ciri tersendiri memang tidak bisa lepas dari kehidupan religi, adat, dan tradisi. Religi dimanifestasikan dalam adat istiadat serta tradisi, sehingga tampak kehidupan yang bersifat religi magis.
 
Ketaatan masyarakat terhadap Jaro dan Puun, rutin mengonsumsi “sembilan” jenis tanaman obat tradisional, serta upaya pencegahan dan pengobatan yang tidak lepas dari perhitungan diyakini memiliki kaitan mengapa masyarakat Baduy, khususnya Baduy Dalam, minim sekali terpapar covid-19.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan