ReHMGB1 memicu penuaan pada sel (disebut senescence) sehingga sel dapat berhenti berfungsi secara permanen. Lebih dari itu, protein ini juga dapat mengirim tanda kerusakan ke bagian tubuh lain, terutama saat terjadi cedera atau penyakit. Penelitian semacam ini bukan hanya penting untuk ilmu pengetahuan, tetapi juga bermanfaat untuk memahami tubuh lebih baik dan mendorong kesadaran kita untuk menjaga kesehatan.
“Pertanyaan penting dalam penelitian tentang penuaan adalah mengapa jumlah sel yang menua semakin banyak seiring bertambahnya usia,” tulis para peneliti yang dipimpin oleh tim dari Korea University College of Medicine dikutip dari laman Science Alert, Rabu, 20 Agustus 2025.
“Penelitian ini mengungkap bahwa sinyal penuaan tidak hanya terjadi di dalam sel, tapi juga bisa menyebar ke seluruh tubuh lewat darah, dengan ReHMGB1 sebagai penggerak utamanya,” kata Ok Hee Jeon, ahli biomedis dari Korea University.
Tim tersebut mengatakan temuan ini bisa membantu mengembangkan cara agar kita tetap sehat lebih lama. Apabila kita bisa memblokir atau mengendalikan sinyal dari protein ini, mungkin kita dapat memperlambat penurunan fungsi sel yang biasanya terjadi saat menua.
Para peneliti berhasil mengidentifikasi ReHMGB1 sebagai pelaku utama yang menyebarkan tanda penuaan dengan menganalisis berbagai jenis sel manusia yang dikembangkan di laboratorium dan melakukan berbagai uji coba pada tikus.
Baca juga: Jenis-jenis Minuman yang Bikin Cepat Tua, Yuk Hindari! |
Ketika penyebaran ReHMGB1 dihentikan pada tikus yang mengalami cedera otot, regenerasi otot terjadi lebih cepat. Tikus tersebut juga menunjukkan kinerja fisik yang lebih baik, tanda-tanda penuaan sel berkurang, dan peradangan sistemik menurun.
Langkah penelitian selanjutnya adalah mencari cara menghentikan proses penyebaran ini, agar tanda penuaan ini tetap terlokalisasi, sehingga kondisi kesehatan yang akan terjadi saat usia tua tidak terlalu merusak.
“Dengan memblokir jalur ini, kami bisa memulihkan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri, yang menunjukkan strategi menjanjikan untuk mengobati penyakit terkait penuaan,” jelas Jeon.
Proses ini hanyalah salah satu penyebab penuaan dari sekian banyak faktor lainnya. Namun, tanda yang disebarkan ReHMGB1 sangat berperan dalam membuat tubuh menjadi lemah seiring waktu dan kehilangan kemampuan memperbaiki diri.
Perlu diingat, ReHMGB1 juga punya fungsi penting di dalam tubuh: memberi sinyal jika ada kerusakan dan menunjukkan bahwa perbaikan dibutuhkan. Jadi, intervensi apa pun harus mempertimbangkan hal ini.
“Melanjutkan penelitian di bidang ini sangat penting untuk memahami potensi terapi dari HMGB1 yang peka terhadap redoks dalam penyakit terkait penuaan, serta perannya sebagai mediator sistemik dari proses penuaan sel,” tulis para peneliti dalam publikasi mereka.
Dari tempat kita tinggal hingga gen yang kita warisi, banyak hal memengaruhi penuaan dan harapan hidup. Dengan memahami lebih banyak tentang cara kerja semua itu, kita bisa mengelolanya dengan lebih baik dan mungkin memperpanjang usia kita. (Alfi Loya Zirga)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id