"Asal muasal dari teknologi ini sudah dilakukan ketika kita melakukan seleksi terhadap calon donor plasma konvalesen karena harus dicari calon donor yang kadar antibodinya tinggi sehingga bisa membantu pasien covid-19," terang Bambang.
Agenda konsorsium lainnya yakni menciptakan ventilator ICU pertama di Indonesia. Ventilator ICU ini disebut amat dibutuhkan untuk penanganan pasien covid-19.
Pengembangan ventilator ICU ini memerlukan penguasaan terhadap teknologi yang dinilai lebih rumit, serta harus melalui uji klinis yang lebih ketat. Ia berharap paling tidak ada satu ventilator ICU yang benar-benar dikembangkan dan dibuat di Indonesia, tahun ini.
Baca: 2021, Kemenristek Fokus Kembangkan Ventilator ICU Pertama di Indonesia
Pengembangan vaksin Merah Putih juga masih menjadi fokus kegiatan konsorsium pada 2021. Maret nanti, konsorsium diharapkan dapat menyerahkan bibit vaksin kepada PT Biofarma.
Konsorsium juga tetap melakukan upaya memanfaatkan keanekaragaman hayati untuk mencari imunomodulator yang spesifik untuk covid-19. Bambang mengatakan, LIPI sudah melakukan proses uji klinis imunomodulator yang diharapkan bisa direplikasi untuk berbagai bahan herbal potensial lainnya.
"Tentunya setelah dahului dengan analisis bioinformatika dan juga ekstraksi dari bahan herbal tersebut dan ini tentunya akan sangat membantu dalam upaya kita untuk menjaga kelangsungan atau menjaga agar daya tahan tubuh kita cukup kuat," ujar mantan Kepala Bappenas itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News