Itenas meluncurkan NICEGAS. DOK Kemendiktisaintek
Itenas meluncurkan NICEGAS. DOK Kemendiktisaintek

Itenas Luncurkan NICEGAS, Biogas dari Limbah Kotoran Hewan

Renatha Swasty • 17 Desember 2025 12:50
Jakarta: Institut Teknologi Nasional (ITENAS) Bandung meluncurkan inovasi Bio-Compressed Natural Gas (Bio-CNG) bernama NICEGAS serta fasilitas Waste to Energy Miniplant. Peluncuran ini untuk mendorong hilirisasi riset energi baru terbarukan yang berdampak langsung bagi masyarakat.
  
NICEGAS merupakan luaran hasil penelitian ITENAS yang didanai melalui Program Pendanaan Riset Pembangunan Berkelanjutan (PRPB) skema Inklusivitas oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) bersama Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM). ITENAS menjadi salah satu dari 18 Perguruan Tinggi Swasta terpilih secara nasional, dengan proposal bidang Energi Baru Terbarukan yang masuk dalam lima besar pendanaan.
 
“Hilirisasi riset merupakan bagian penting dari visi ITENAS sebagai kampus berdampak. Melalui NICEGAS, kami mendorong hasil penelitian agar tidak berhenti di laboratorium, tetapi hadir sebagai solusi nyata,” ujar Rektor ITENAS, Meilinda Nurbanasari, melalui keterangan tertulis dikutip Rabu, 17 Desember 2025.  
 
Secara teknis, NICEGAS merupakan Bio-CNG hasil pemurnian biogas yang telah bebas bau dan siap dikemas dalam tabung kecil hingga besar untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri. Pengembangannya melibatkan kolaborasi lintas program studi, yaitu Teknik Mesin, Teknik Kimia, dan Informatika.
 
Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), M. Fauzan Adziman, menekankan pentingnya penguatan ekosistem riset yang berorientasi pada penyelesaian masalah dan scaling up inovasi.
 
“Riset harus berangkat dari persoalan bernilai tinggi di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut, proses hilirisasi dan pemanfaatan hasil riset akan berjalan lebih efektif,” ujar Fauzan.
 
Ia mengatakan tantangan riset ke depan bukan hanya menghasilkan inovasi, tetapi memastikan hasil riset dapat diperluas dampaknya dan direplikasi. Fauzan juga mengapresiasi langkah ITENAS menyiapkan perusahaan spin-off PT Rekayasa Industri Itenas (REKINAS) sebagai bagian dari strategi penguatan hilirisasi.
 
Dukungan terhadap inovasi ini juga datang dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman, menyoroti masih rendahnya pengelolaan limbah kotoran hewan di sejumlah wilayah seperti Pangalengan dan Lembang.
 
“Inovasi Bio-CNG seperti NICEGAS sangat dibutuhkan masyarakat dan sejalan dengan visi Jawa Barat Maju serta Indonesia Emas 2045,” ujar Herman.
 
Pemprov Jawa Barat menyatakan komitmennya mendukung pelaksanaan pilot project Bio-CNG di Lembang dan Pangalengan melalui dukungan anggaran dan percepatan implementasi.
 
Sebagai tindak lanjut hilirisasi, ITENAS melakukan serah terima pengelolaan produk NICEGAS kepada PT REKINAS, yang diterima langsung oleh Direktur REKINAS, Iwan Juwana, sebagai langkah transisi dari riset akademik menuju komersialisasi industri.
 
ITENAS juga menjalin kolaborasi dengan Bandung Equestrian Sport dan PT Geo Petro Hinalang dalam operasional fasilitas Waste to Energy Miniplant untuk memastikan keberlanjutan pemanfaatan limbah menjadi energi bersih.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan