Anak-anak TKI yang belajar di Community Learning Center (CLC), di Tawau Sabah Malaysia, Kemendikbud/BKLM.
Anak-anak TKI yang belajar di Community Learning Center (CLC), di Tawau Sabah Malaysia, Kemendikbud/BKLM.

Sekolah Anak Indonesia di Malaysia Kesulitan Buku Pelajaran

Antara • 12 April 2019 17:46
Sandakan:  Sekolah-sekolah anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Sabah, Malaysia menghadapi kesulitan mendapatkan buku pelajaran. Siswa terpaksa mengantisipasi dengan mengunduh bahan ajar melalui internet, di-print dan digandakan untuk dibagi ke siswa.
 
Seperti anak-anak TKI di Community Learning Center (CLC) Kuari 3 Gum Gum Sandakan, di mana murid-muridnya terpaksa menggunakan foto copy hasil unduhan di internet untuk bahan pelajaran tersebut.  Kondisi ini dibenarkan, Kahidir Luli, pejabat pengelola CLC Kuari 3 Gum Gum Sandakan.
 
Menurut Kahidir, sekolah sulit mendapatkan buku mata pelajaran seperti materi pelajaran yang layaknya diperoleh peserta didik di Indonesia.  Buku pelajaran dari Indonesia dilarang masuk oleh pemerintah Malaysia.

Baca:  Anak-anak TKI di Malaysia Sulit Akses Pendidikan
 
"Kami tidak bisa membawa buku-buku mata pelajaran ke sini karena Pemerintah Malaysia melarang. Makanya kami harus foto copy hasil download di internet saja," sebut Kahidir seperti dikutip dari Antara, Jumat, 12 April 2019.
 
Begitu juga di CLC Kampung Melayu Sulaiman Batu 8 Sandakan. Helena, pengelola sekolah anak TKI ini mengutarakan, buku-buku mata pelajaran yang digunakan sebagai bahan ajar bagi murid-murid menjadi seadanya saja.
 
Ia mengatakan, akibat kesulitan mendapatkan mata pelajaran tersebut, ada bidang studi tertentu yang tidak diajarkan atau asal ada saja. Sebab, tidak ada buku yang bisa menjadi acuan untuk pelajaran bagi anak-anak.
 
Baca:  Sekolah Indonesia Kota Kinabalu Didik 29 Ribu Anak TKI
 
Oleh karena itu, dia mengharapkan, solusi dari Pemerintah Indonesia agar diberikan bantuan buku mata pelajaran agar semua bidang studi dapat diajarkan di sekolah yang memiliki 200 orang lebih murid itu.
 
Kesulitan mendapatkan buku mata pelajaran ini diakui pula Pembina CLC Negeri Sabah dan Sarawak, Istiqlal. Ia mengatakan, telah beberapa kali berusaha mendapatkan bantuan buku mata pelajaran untuk semua bidang studi, tapi sulit masuk di Malaysia.
 
Istiqlal yang juga Kepala Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) ini mengatakan, solusi terbaik menggunakan foto copy hasil unduhan di internet. "Solusinya ya menggandakan hasil download dari internet," ujar dia.
 
Kemudian, dia ungkapkan, beberapa kali mengajukan bantuan buku mata pelajaran untuk sekolah-sekolah anak TKI di perkebunan maupun nonperkebunan melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.  Tetapi memang sangat sulit memasukkan ke Malaysia karena akses yang terbatas dan melalui pemeriksaan ketat.
 
Pemeriksaan oleh Pemerintah Malaysia karena dikhawatirkan buku-buku tersebut bermaterikan paham-paham radikal.  "Malaysia ini sangat melarang peredaran buku-buku yang berisi materi yang bernuansa paham-paham radikal," kata Istiqlal.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan