Ilustrasi. Medcom.id
Ilustrasi. Medcom.id

Pakar UGM: Vaksin Booster Belum Diperlukan untuk Masyarakat Umum

Arga sumantri • 03 September 2021 14:49
Yogyakarta: Pakar virologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Mohamad Saifudin Hakim mengatakan, dalam kondisi saat ini Indonesia belum perlu memberikan vaksin booster bagi masyarakat umum. Namun, vaksin dosis ketiga bisa diberikan secara terbatas kepada tenaga kesehatan (nakes).
 
"Kalau untuk masyarakat umum, belum ada urgensi untuk pemberian vaksin dosis ketiga. Berbeda dengan nakes yang memang diperlukan vaksin booster karena dari sisi jumlah yang sedikit dan mereka adalah pejuang yang berada di garda depan penanganan covid-19 sehingga berisiko besar terpapar covid-19," jelas Hakim mengutip siaran pers UGM, Jumat, 3 September 2021.
 
Menurut dia, yang terpenting saat ini justru meningkatkan angka cakupan vaksinasi nasional. Sebab, hingga kini masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan vaksin. 

"Saat ini masyarakat umum yang sudah mendapatkan vaksin hingga dosis kedua masih sedikit, baru sekitar 18 persen. Jadi, sebaiknya mengejar cakupan vaksin dulu bagi mereka yang belum divaksin, terutama kelompok lansia yang berisiko tinggi," paparnya. 
 
Selain itu, pemberian vaksin booster juga belum masuk dalam rekomendasi WHO. Bahkan, belum lama ini WHO meminta agar negara-negara mempertimbangkan kembali urgensi pemberian vaksin booster covid-19.
 
Hakim menjelaskan, dari sisi imunologi, pemberian vaksin booster memang bermanfaat untuk meningkatkan imunitas tubuh yang diperoleh dari dua dosis vaksin sebelumnya. Vaksin booster yang diberikan akan melatih kembali sel-sel memori penghasil antibodi tubuh yang dihasilkan dari dua dosis vaksin sebelumnya. Daya ikat antibodi juga menjadi lebih baik terhadap virus SARS-CoV-2 penyebab covid-19.
 
"Sejumlah studi awal menunjukkan bahwa dengan pemberian vaksin booster atau dosis ketiga, baik dengan merk (platform) vaksin yang sama atau berbeda, mampu memperkuat imunitas yang diperoleh dari dua dosis vaksin sebelumnya," urainya.
 
Baca: Kemendikbudristek: 2,78 Juta Pelajar Sudah Divaksinasi
 
Kendati begitu, ia menyampaikan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum pemberian vaksin booster. Pertama, terkait penurunan level imunitas. Hingga kini belum jelas bagaimana imunitas setelah pemberian vaksin sebelumnya bertahan, apakah terjadi penurunan atau tidak. Jika benar terjadi penurunan maka pemberian booster bisa dipertimbangkan.
 
Kedua, efektivitas vaksin. Data yang ada saat ini belum cukup untuk memastikan apakah terdapat penurunan efektivitas vaksin untuk mencegah gejala berat Covid-19 pada sekian bulan setelah dosis kedua dan angka kejadian covid-19 pada mereka yang sudah mendapatkan vaksinasi dua dosis.
 
"Lalu, bagaimana efektivitas vaksin terhadap varian corona baru yang menjadi perhatian global (VoC)? Jika ada data penurunan efektivitas vaksin dua dosis, pemberian booster bisa dipertimbangkan," tuturnya.
 
Ketiga, pasokan vaksin secara global dan nasional. Kebijakan pemberian vaksin booster perlu mempertimbangkan ketersediaan vaksin secara global maupun nasional di suatu negara. 
 
"Kalau negara maju mengejar pemberian vaksin dosis 3, sementara negara lain saja masih belum mendapatkan dosis 1, ini bisa memperparah prinsip kesetaraan nasional dan global dalam akses terhadap vaksin selama pandemi," tegasnya.

Vaksin untuk Indonesia

Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
 
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
 
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
 
Hai Sobat Medcom, terima kasih sudah menjadikan Medcom.id sebagai referensi terbaikmu. Kami ingin lebih mengenali kebutuhanmu. Bantu kami mengisi angket ini yuk https://tinyurl.com/MedcomSurvey2021 dan dapatkan saldo Go-Pay/Ovo @Rp 50 ribu untuk 20 pemberi masukan paling berkesan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AGA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan