Kasus telah diselesaikan secara kekeluargaan. Namun, masih banyak masyarakat Indonesia bertanya-tanya perihal gangguan kleptomania.
Dosen Departemen Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental Fakultas Psikologi Universitas Airlangga (Unair) Margaretha menjelaskan perihal penyebab, gejala, cara mengobati, hingga pencegahan gangguan kleptomania.
“Menurut data statistik dalam Buku Panduan Penegakan Diagnosa yang disusun oleh American Psychiatric Association pada 2013, kleptomania itu ada sekitar 0,3-0,6 dari populasi manusia dan sekitar 5 persen pencurian itu dilakukan oleh orang yang memiliki kleptomania,” papar Margaretha dikutip dari laman unair.ac.id, Jumat, 18 Agustus 2022.
Margaretha menuturkan untuk mengetahui Mariana pengidap gangguan kleptomania atau bukan, perlu penelusuran lebih lanjut. Hal itu untuk mengetahui niat Mariana mencuri coklat di Alfamart.
Pengertian kleptomania
Margaretha menjelaskan kleptomania adalah salah satu sindrom atau gangguan mental, gangguan psikologis yang membuat orang kesulitan mengelola dirinya. Sehingga, berulang kali mencuri atau mengambil barang milik orang lain.Dia menuturkan mencuri atau mengambil barang milik orang lain yang dimaksud sebenarnya bukan barang-barang yang dibutuhkan, melainkan yang diinginkan. Padahal, sebenarnya barang yang diinginkan tersebut mampu dimiliki oleh pengidap gangguan kleptomania secara normal dengan membeli.
“Jadi, ini lebih tentang impuls, kesulitan mengelola impuls,” papar dia.