"Kosabangsa merupakan upaya untuk menjawab tantangan lokal dengan teknologi tepat guna berbasis riset. Jadi di sini kita akan memberikan pendanaan riset untuk menghilirkan hasil-hasil riset untuk dapat dikembangkan di masyarakat," ujar Dirjen Riset dan Pengembangan, Fauzan Adziman, secara daring, Rabu, 14 Mei 2025.
Daerah sasaran program Kosabangsa adalah wilayah prioritas, seperti daerah tertinggal, wilayah rawan bencana, serta prioritas kemiskinan ekstrem. Kampus dapat mengajukan proposal untuk menjalankan program ini.
Baca juga: Kemendiktisaintek Luncurkan 3 Program Baru: Kosabangsa, Mahasiswa Berdampak dan Pengembangan Ekosistem Riset |
Pihaknya berharap kampus yang mengajukan pendanaan melakukan kolaborasi dengan perguruan tinggi lokal yang menjadi tempat pengembangan. "Semoga ini bisa menjadi suatu ekosistem yang bisa menyelesaikan masalah bersama di masyarakat," ujar dia.
Program Kosabangsa memberikan pendanaan riset maksimal sebesar Rp300 juta untuk satu proposal. Kosabangsa direncanakan dimulai pada 15 Juli sampai 19 Desember 2025.
"Dampak yang diharapkan dari program yang kami sampaikan adalah terbukanya akses masyarakat ke teknologi dan adanya perubahan di desa dan sektor transformasi sebagai bagian dari transformasi sosial, ekonomi dan teknologi dan infrastruktur yang berdampak signifikan pada pembangunan desa," tutur Fauzan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News