“Anda datang dari seluruh penjuru nusantara berniat satu mengejar cita-cita menjadi manusia terbaik yang mendarmabaktikan eksistensi hidupnya untuk kemajuan bangsanya, kemajuan keluarganya, kemajuan dirinya melalui takdir sebagai mahasiswa di universitas/perguruan tinggi terbaik di Indonesia,” kata Ridwan Kamil dikutip dari laman itb.ac.id, Jumat, 18 Agustus 2023.
Di hadapan 4.651 mahasiswa baru program sarjana ITB, alumni Arsitektur ITB ’90 itu memberikan empat pesan penting. Wejangan pertama Ridwan Kamil untuk selalu mengingat musuh utama adalah diri sendiri.
"Pertama, your biggest enemy is yourself. Musuh terbesarmu adalah dirimu sendiri, bukan orang lain”, ujar dia.
Kang Emil mengatakan diri yang malas, gampang patah, sombong, julid, flexing, tidak toleran, dan semua sisi negatif dalam diri adalah musuh terbesar yang dapat meruntuhkan semangat meraih cita-cita menjadi sarjana ITB, mengabdi pada bangsa dan negara melalui keilmuan.
Kedua, kesuksesan itu multidimensi. Dia mengingatkan untuk bekerja keras dan tidak ada kesuksesan tanpa keringat. Mahasiswa juga mesti kerja cerdas dalam menyikapi teknologi yang ada dalam genggaman.
“Teknologi bisa memberitakan hal baik, tapi juga bisa menjadikan berita hoaks/berita bohong beredar di mana-mana,” tutur dia.
Ketiga, kerja harus tuntas. Kang Emil berharap mahasiswa dapat menyelesaikan studinya di ITB. Dia mendoakan semoga semua mahasiswa baru yang hadir pada OSKM akan diwisuda dengan jumlah yang sama.
“Semua harus menyatu sebagai mahasiswa ITB dan tidak ada lagi urusan fakultas dan jurusan. Ilmu dan pergaulan harus diperluas dan tidak membatasi wawasan dengan minat-minat yang terbatas karena di masa depan jejaring adalah segalanya,” tegas dia.
Terakhir, Kang Emil berpesan untuk menjadi negara superpower, harus menyikapi segala perbedaan di Indonesia dengan toleransi dan kasih sayang. Mahasiswa harus menyelesaikan masalah yang dapat menghancurkan mimpi, yakni generasi anak cucu yang terkena stunting serta menguasai ilmu dan teknologi.
“Kuasai revolusi digital, kuasai robotik, kuasai AI, kuasai rekayasa-rekayasa science, kuasai ilmu melawan krisis iklim, kuasai bioteknologi, dan lain sebagainya,” tutur dia.
Kang Emil menitipkan agar perjalanan bangsa Indonesia 20-30 tahun ke depan dijaga untuk merebut bendera emas sebagai negara super power di dunia.
Baca juga: Fasilitas untuk Maba ITB: Asrama hingga Shuttle Bus |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News