Ahli parasitologi IPB University, Supriyono, mengungkapkan salah satu hal unik dari kecoa adalah kemampuannya bertahan terhadap paparan radiasi lebih tinggi dibandingkan dengan manusia dan hewan lainnya.
“Kecoa memiliki kulit yang tebal dan sistem metabolisme yang unik, sehingga dapat mentoleransi radiasi dalam kadar yang lebih tinggi. Namun, bukan berarti mereka kebal sepenuhnya. Dalam radiasi yang sangat tinggi, kecoa juga bisa mati,” ujar Supriyono, Selasa, 13 Mei 2025.
Kecoa juga merupakan makhluk hidup primitif yang mengalami sedikit perubahan evolusioner sejak zaman purba. Dia menyebut kecoa zaman sekarang sangat mirip dengan fosil yang ditemukan di masa lalu. Hal ini menunjukkan kemampuan adaptasi yang tinggi.
Secara alami, kecoa memiliki dua pasang sayap. Sayap pertama lebih kaku dan tebal, sehingga kecoa lebih suka berjalan atau merayap cepat ketimbang terbang. Namun, mereka bisa terbang saat merasa terancam.
Baca juga: 5 Tanda Kecoa Muncul di Rumah dan Cara Mengusirnya |
Mitos kecoa tak bisa balik bila dalam posisi tengkurap benar adanya. “Struktur kakinya yang panjang dan miring membuat mereka kesulitan membalikkan badan, apalagi di permukaan licin. Akibatnya, mereka bisa mengalami dehidrasi dan mati,” ujar dosen Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB itu.
Sementara itu, sikap kecoa yang cenderung mendekati manusia saat dikejutkan, hal itu sebagai bentuk respons terhadap ancaman. Mereka berlari mencari tempat perlindungan dan bisa saja secara tidak sengaja menuju ke arah manusia.
Supriyono membagikan tips mencegah keberadaan kecoa di rumah. Dia menyarankan menjaga kebersihan, terutama di area seperti pantry, kamar mandi, dan tempat sampah.
“Bersihkan sisa makanan, tutup rapat makanan, buang sampah secara rutin, perbaiki kebocoran, dan gunakan insektisida atau perangkap dengan tepat,” papar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News