"UN adalah salah satu cara untuk memaksa anak untuk belajar, bukan untuk membuat stres. Pemahaman ini perlu disadari bersama," kata Andreas kepada Medcom.id, Jumat, 1 November 2024.
Menurutnya, ketiadaan UN justru membuat siswa seolah kehilangan target. Sehingga, banyak siswa terlalu santai mengikuti pembelajaran di sekolah.
"Anak-anak terlampau santai, literasi kita berada pada peringkat bawah, demikian juga mutu pendidikan nasional yang makin terpuruk, jadi menurut saya UN perlu di aktifkan kembali tentunya dengan perbaikan," kata dia.
Perbaikan itu dengan membuat model UN sesuai dengan kekhususan daerah. Mengingat, Indonesia memiliki tantangan geografis.
"Indonesia terlampau luas dan sangat beragam, tidak semua daerah memiliki sarana pendidikan yang sama, begitu juga layanan pendidikan yang belum merata, maka ujian tidak harus mengacu pada pusat, daerah pun perlu diberi otonomi, artinya disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing," jelas dia.
Andreas berharap Mendikdasmen Abdul Mu'ti mengupayakan akses pendidikan merata. Hal itu diyakini akan mendorong pemerataan kualitas pendidikan.
"Pesan saya, langkah awal bagi Pak Menteri adalah pemerataan fasilitas pendidikan yang dapat diakses oleh masyarakat daerah," tutur dia.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, mengatakan tengah mengkaji diadakannya kembali Ujian Nasional (UN). Sebelumnya, Mendikbudristek Nadiem Makarim menghapus UN pada 2020.
"UN mau dibalikin atau tidak karena masih dalam pembahasan," kata Mu'ti dalam Silaturahmi Media di Jakarta, Rabu. 23 Oktober 2024.
Ia menyebut pembahasan tersebut dilakukan hati-hati. Terlebih, isu ini akan terus dibicarakan.
Mu'ti juga menyoroti Asesmen Nasional (AN) sebagai pengganti UN. AN merupakan alat evaluasi pembelajaran di sekolah.
"Sehingga sabar dulu kami masih terus melakukan pengkajian supaya kebijakan kami tentang ujian nasional apakah namanya tetap sama itu atau asesmen seperti yang ada sekarang," tutur dia.
Baca juga: UN Tidak Perlu Dikembalikan, Tapi AN Perlu Dievaluasi |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News