Ilustrasi sekolah. DOK Medcom
Ilustrasi sekolah. DOK Medcom

UN Tidak Perlu Dikembalikan, Tapi AN Perlu Dievaluasi

Ilham Pratama Putra • 22 Oktober 2024 18:09
Jakarta: Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) periode 2019-2024 Nadiem Makarim menghapus Ujian Nasional (UN). Secara bersamaan, Nadiem menghadirkan Asesmen Nasional (AN) sebagai alat evaluasi pembelajaran di sekolah.
 
Banyak masyarakat memperdebatkan apakah UN laik dikembalikan atau tidak. Terlebih, kini Nadiem sudah tak lagi menjabat menteri di bidang pendidikan.
 
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengaku akan mengkaji kebijakan UN. Ia belum bisa memastikan apakah UN akan dikembalikan atau tetap dihapuskan.

Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji mengusulkan UN tak perlu dikembalikan. Namun, perlu ada evaluasi terhadap pelaksanaan AN.
 
"Jangan kita balik ke UN. Tapi evaluasi AN. Data AN harus dibuka ke publik," kata Ubaid dalam diskusi publik di YouTube Sahabat ICW, Selasa, 22 Oktober 2022.
 
Ubaid mengatakan UN hanya mampu mengukur kemampuan peserta didik. Sementara itu, AN lebih komprehensif.
 
"AN ini bisa melihat semuanya. Tapi masalahnya AN datanya ditaruh di laci. Tidak bisa kita lihat bersama," tutur dia.
 
Dia menekankan AN harus diperkuat dengan memberikan akses kepada publik. Sehingga perbaikan pendidikan bisa dilakukan bersama.
 
"Jadi kita tahu hasil rapor pendidikan ini seperti apa. Selama ini kita sipil enggak tahu, tahunya hanya akreditasi. Kalau AN terbuka kita bisa saling memperkuat," ujar dia.
 
Baca juga: Kemendikbudristek Luncurkan Dataset AN dan Pembaruan Rapor Pendidikan Indonesia

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan