"Nor are academic, memoranda of understanding. MOU bukan kolaborasi kalau tidak dilakukan. Jadi jangan, mulai saat ini ayo kita setop memikirkan tentang MoU-MoU," kata Stella dalam acara Konferensi Puncak Pendidikan Tinggi Indonesia (KPPTI) 2025 di Graha Unesa, Surabaya, Jumat, 21 November 2025.
Menurutnya, MoU bisa jadi bagus tapi yang terpenting adalah eksekusi nyata dari kerja sama yang dilakukan kampus. Diamengingatkan pemerintah tidak melihat jumlah MoU yang dimiliki kampus. MoU bukanlah bagian dari Key Performance Indicator (KPI).
"Kita tidak hitung lagi itu MoU-MoU. Hari ini akan ada MoU bagus, silakan. Tetapi MoU bukan, sekali lagi, MoU bukanlah KPI dari kerja sama internasional," tegas dia.
Stella mendorong pimpinan perguruan tinggi fokus pada kerja sama implementatif, utamanya di bidang riset.
"MoU itu bisa dilakukan nanti. Kalau sudah ada kerja sama nyatanya dulu, MoU diperlukan untuk memudahkan. Tetapi bukan untuk menghitung kerja sama. MoU bukan terhitung sebagai kerja sama," tegas Stella.
Di lain sisi, pihaknya tetap akan terus mendukung kegiatan riset kampus. Sehingga didapatkan kecepatan dalam penelitian.
"Memastikan universitas dan penelitian mereka memiliki sumber, fasilitas, dan insentif untuk membuat dan menahan partnership yang berkembang," tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id