Seminar akademik Simpsium PPI Dunia. DOK PPI Dunia
Seminar akademik Simpsium PPI Dunia. DOK PPI Dunia

Gubernur Lemhannas Ungkap Posisi Indonesia dalam Konektivitas Global

Renatha Swasty • 15 Agustus 2023 19:14
Jakarta: Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Andi Widjajanto menyampaikan langkah penting Indonesia menghadapi era konektivitas. Hal itu untuk mempertahankan posisi geopolitik di kancah global.
 
Dia menjelaskan sejak lama gagasan konektivitas telah muncul dari sejumlah negara. Mulai dari Belt and Road Initiative dari Tiongkok, Indo-Pacific Economic Framework dari Amerika Serikat, serta Transportation Corridor Europe Caucasus Asia dari Uni Eropa.
 
"Ini membuktikan kalau kita sedang berada dalam kondisi geopolitik konektivitas. Sayangnya, tawaran-tawaran demikian justru memilah dunia menjadi beberapa bagian. Misalnya antara Belt and Road Initiative dari China dan Indo-Pacific Economic Framework dari Amerika Serikat," ujar Andi dalam seminar akademik Simposium PPI Dunia bertajuk “Bangsa yang Melompat Jauh Menggapai Indonesia Masa Depan yang Transformatif” dalam keterangan tertulis, Selasa, 15 Agustus 2023.

Ppentolan London School of Economics and Political Science (LSE) itu menyebut penting untuk melihat bahaya dari disrupsi konektivitas yang menyebabkan posisi negara lebih rentan. Dia mencontohkan konektivitas maritim yang terganggu saat konflik antara Ukraina dan Rusia, serta polarisasi Amerika versus China.
 
Namun, Indonesia perlu memanfaatkan inisiatif terkait konektivitas ini, di antaranya dari aspek teknologi, pertahanan dan ekonomi, serta komoditas strategis. Sebab, langkah penting bagi Indonesia untuk terus mengedepankan pembangunan ekonomi agar bisa bersaing secara sehat di arena global.
 
“Yang diperlukan adalah langkah sinergis serta keyakinan dan optimisme bahwa Indonesia bisa melompat jauh ke depan,” tutur dia.
 
Sampeyan Dalem Ingkang Jumeneng Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara X, Penguasa Kadipaten Mangkunegaran, mengungkap sejumlah peran yang bisa dilakukan pelajar menghadapi era disrupsi. Terutama, mempertahankan kesadaran budaya sebagai identitas asli bangsa.
 
“Sebagai generasi muda yang hidup di era kemajuan teknologi, kita tidak punya pilihan selain mengikuti perubahan. Kuncinya, kita harus bisa secara strategis memanfaatkannya untuk mempromosikan dan meningkatkan kesadaran akan tradisi dan nilai-nilai bangsa,” tutur dia.
 
Baca juga: Hamzah Lubis Terpilih Sebagai Koordinator PPI Dunia Periode 23/24

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan