Ilustrasi anak dan orang tua. DOK Pixabay
Ilustrasi anak dan orang tua. DOK Pixabay

Orang Tua Hati-Hati, Ucapan Ini Bisa Merusak Perkembangan dan Potensi Anak Lho!

Renatha Swasty • 10 Agustus 2023 10:21
Jakarta: Pakar pendidikan anak usia dini Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Rachma Hasibuan, menyebut pertumbuhan dan perkembangan anak sangat dipengaruhi pola asuh orang tua. Dia mengingatkan orang tua harus memahami betul setiap tindakan bahkan ucapan yang diarahkan kepada anak.
 
Rachma menyebut setiap ucapan orang tua bisa berdampak pada psikologis dan perkembangan karakter anak. Sehingga, orang tua harus hati-hati dalam memilih kalimat yang akan diucapkan.
 
Dia mengungkapkan ada beberapa kebiasaan orang tua yang tanpa disadari berdampak pada potensi dan perkembangan anak. Pertama, membanding-bandingkan anak dengan saudara atau anak lainnya.

Hal ini bisa meruntuhkan kepercayaan diri anak pada usaha dan kemampuannya. Rachma menyebut mentalitas anak bisa tertekan dan mereka jadi takut melakukan apa pun dan lamban laun hal itu membatasi perkembangan potensi mereka.
 
Kedua, menyakiti perasaan dengan mengatakan hal-hal negatif seperti celaan fisik atau psikis. Dampaknya, anak tidak percaya diri, membenci dirinya sendiri, merasa cemas, bahkan dalam waktu lama bisa sampai terjadi gangguan mental.
 
Ketiga, suka mengkambinghitamkan anak atas suatu kejadian atau persoalan. Rachma mengungkapkan biasanya ada beberapa orang tua yang ketika ada persoalan melimpahkan kekesalan kepada anak dengan kata-kata seperti, 'gara-gara kamu nih', 'karena perbuatanmu', 'ulahmu', dan kata serupa lainnya.
 
Rachma menyebut anak yang sering diejek sebagai penyebab dari persoalan bisa cenderung diam hingga tidak berani mengungkapkan pendapat karena takut disalahkan. Hal ini bisa membuat anak berpotensi diam dan tidak menceritakan apa pun kepada orang tuanya dan dikhawatirkan menceritakan permasalahannya kepada orang yang tidak tepat di luar sana.
 
Keempat, menakut-nakuti anak dengan suatu hal. Seperti menyampaikan kalimat 'kalau tidak bobo, nanti digigit setan' dan berbagai ucapan menakutkan lainnya. Hal seperti itu secara tidak langsung menimbulkan efek ketakutan serius bagi anak, merusak imajinasi mereka tentang realitas, dan lama kelamaan anak berpotensi trauma.
 
Kelima, membiasakan atau mengucapkan kalimat yang membuang nilai positif, contohnya 'Nak, berbohong itu tidak masalah lho'. Kalimat-kalimat tersebut dapat berpengaruh negatif di mana anak akan merasa berbohong merupakan hal wajar.
 
Rachma membagikan beberapa hal sederhana yang dapat dilakukan orang tua kepada anak.
 
Pertama, memberi contoh dalam bentuk perilaku. Dia menyebut pada masa pertumbuhan dan perkembangan, anak cepat menyerap dan meniru yang ada di lingkungannya.
Termasuk, kebiasaan orang tua. Sehingga, orang tua perlu memberi contoh dan menjadi teladan perilaku bagi anak. Hal itu lebih efektif untuk membentuk perilaku sejak dini.
 
Kedua, mengucapkan kalimat positif dan memotivasi, seperti sesekali memberikan apresiasi atas apa yang mereka lakukan. Dengan begitu, kepercayaan diri seorang anak terbangun. Selain itu juga bisa membantu anak untuk berkembang dan tidak merasa frustasi saat mengalami kegagalan.
 
Ketiga, membangun hubungan baik dengan anak salah satunya melalui komunikasi dari hal-hal keci. Kedekatan dan harmonisasi keluarga dapat diwujudkan melalui komunikasi antar anak dan orang tua.
 
"Komunikasi ringan seperti menanyakan keseharian kepada anak, pendapat mereka tentang makanan misalnya, baju dan seterusnya. Ini bisa membuat anak menjadi lebih dekat dengan orang tuanya," beber Rachma dikutip dari laman unesa.ac.id, Kamis, 10 Agustus 2023.
 
Keempat, orang tua perlu membiasakan anak rasa tanggung jawab. Paling sederhana seperti orang tua sesekali minta maaf kepada anak, bila melakukan kesalahan. Hal ini sekaligus membiasakan anak akan rasa tanggung jawab, mengaku salah dan minta maaf ketika suatu waktu mereka berbuat salah.
 
Baca juga: Dosen Unesa Bagikan Langkah Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan