Pengamat Militer Connie Rahakundinie juga setuju bahwa untuk membantu keinginan pemerintah mewujudkan pembentukan Komcad sebagai elemen bela negara, posisi dan peran Menwa sangat vital. "Menwa strategis karena terbiasa mendidik kader menjadi insan bela negara serta calon-calon pemimpin masa depan," ucap Connie.
Sementara, Praktisi Pendidikan, Satriwan Salim memandang Menwa sebagai organisasi yang paling siap untuk terlibat dalam upaya pembentukan Komcad. Ia mendorong program Komcad yang direncanakan Kemhan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberdayakan Resimen Mahasiswa.
"Rasanya belum urgen untuk mahasiswa lain," jelas Satriwan.
Baca: Komponen Cadangan Sebaiknya SKS Pelengkap, Bukan Mata Kuliah Wajib
Menurutnya, posisi Menwa di Perguruan Tinggi sudah jelas. Mereka para mahasiswa yang memiliki minat khusus dalam bela negara. Struktur Menwa sudah sangat lengkap, termasuk keanggotaannya, serta sudah dilatih bela negara sejak awal masuk.
Wakil Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) ini juga mengingatkan, jika wacana Kemhan tersebut harus dikoordinasikan dengan Kemendikbud. Mengingat di masa krisis pandemi ini, fokus Kemdikbud lebih terlihat kepada pelayanan pendidikan di sekolah dan perguruan tinggi.
Yang juga mesti diperhatikan, kata Satriwan, para mahasiswa yang akan direkrut sebagai Komcad oleh Kemhan adalah generasi Z yang memiliki karakter yang unik, berbeda dari generasi sebelumnya. Apalagi, mereka adalah 'digital native, generasi yang gandrung dan bergantung kepada teknologi digital, internet, dan media sosial.
"Ada baiknya Kemhan dan Kemdikbud meminta pendapat Gen Z ini, mengenai wujud bela negara yang sesuai dengan dunia dan zaman mereka," ucap Satriwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News