Praktik tidak jujur seperti menyontek dan plagiarisme masih marak terjadi di sekolah maupun perguruan tinggi. Dilansir dari unggahan akun Instagram @official.kpk, SPI mencatat skor integritas nasional berada di angka 69,50.
Skor ini termasuk kategori sedang, tetapi berbagai temuan di baliknya menunjukkan kondisi memprihatinkan. Kebiasaan menyontek masih sulit dihilangkan di lingkungan pendidikan:
- Praktik ini ditemukan di 78 persen sekolah dan 98 persen kampus
- Dilakukan oleh 43 persen siswa dan 58 persen mahasiswa
- 44,5 persen mahasiswa mengaku pernah melakukan plagiarisme dalam tugas atau karya ilmiah
- 9,8 persen mahasiswa meminta temannya mengisi daftar hadir saat mereka tidak masuk kuliah
Baca juga: Survei SPI KPK: 22,13% Sekolah Lakukan Kecurangan Dalam Proses Akreditasi |
Yang lebih mengkhawatirkan, perilaku tidak berintegritas juga ditemukan pada kalangan tenaga pendidik:
- 66,6 persen satuan pendidikan mengakui dosennya pernah melakukan plagiarisme dalam publikasi ilmiah
- 67,5 persen dosen tercatat pernah datang terlambat tanpa alasan yang jelas
- 63,9 persen dosen dilaporkan tidak hadir mengajar
- 44,2 persen dosen meninggalkan kelas sebelum waktu pembelajaran selesai
Karakter unggul tidak hanya dibentuk dari nilai akademik, tetapi juga dari kejujuran dalam proses belajar. Apabila nilai-nilai tersebut tidak ditanamkan sejak dari ruang kelas, lalu dari mana lagi kita bisa berharap lahirnya generasi antikorupsi di masa depan? (Antariska)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id