Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Sains Teknologi (Minat Saintek) Kemendiktisaintek, Yudi Darma. DOK Medcom.id
Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Sains Teknologi (Minat Saintek) Kemendiktisaintek, Yudi Darma. DOK Medcom.id

Kemendiktisaintek Dorong Integrasi Fisika Kuantum ke Kurikulum Nasional

Ilham Pratama Putra • 10 Oktober 2025 22:22
Jakarta: Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Sains Teknologi (Minat Saintek) Kemendiktisaintek, Yudi Darma, mendorong upaya integrasi dasar-dasar fisika kuantum ke kurikulum nasional. Hal ini dipercaya mampu untuk mengakselerasi upaya Indonesia menjadi negara maju.
 
Yudi menyebut langkah integrasi dasar-dasar fisika kuantum telah diadaptasi oleh sejumlah negara maju di dunia. Bahkan, sejak level SMA di beberapa negara di dunia.
 
Ia berharap hal serupa mampu terjadi di Indonesia. Hal itu agar siswa yang ingin mempelajari fisika kuantum sejak dini, bisa mendalaminya lebih awal.

"Nah, perihal kemungkinan kita mengintegrasikan kurikulum nasional dengan fisika kuantum tentunya itu policy dari Kemendikdasmen nanti, tapi kita terus mendorong," kata Yudi dalam acara KopiSains 'The Spirit of Quantum' di Tulum Coffee, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Oktober 2025.
 
Meskipun begitu, banyak sekolah-sekolah di Indonesia telah menjadikan kegiatan pendidikan fisika lebih terdepan. Misalnya, menempatkan fisika kuantum dan robotika menjadi ekstrakurikuler dan co-kurikuler sebagai salah satu program unggulan.
 
Guru Besar Fisika Material di Institut Teknologi Bandung (ITB) itu menyebut dirinya kerap menerima sejumlah siswa SMA tingkat akhir untuk menyelesaikan tugas dari sekolah berkenaan dengan dunia fisika. Hal ini menunjukkan minat pelajar terhadap fisika tinggi. 
 
"Itu sebenarnya fenomena (fisika) kuantum, tapi secara formal kita belum tahu kapan kurikulum nasional bisa di-embedded dengan teknologi ini. Tapi kita terus mendorong ya," ucap Yudi.
 
Guru Besar Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) Institut Teknologi Bandung (ITB) Andriyan Bayu Suksmono menyebut saat ini banyak di antara siswa SMA di negara maju seperti China telah melakukan berbagai kegiatan dengan modul fisika kuantum. Hal itu bisa menjadi percontohan buat Indonesia.
 
"Kenapa itu bisa terjadi? Itu karena China itu berpikir sangat jauh ke depan. Jadi mereka mulai dari SMA itu sudah menyiapkan bahwa akan datang masa revolusi kuantum itu terjadi. Jadi mereka sudah mulai menyiapkan dari sekarang dan saya pikir ini sesuatu yang baik untuk kita tiru ya," ucap Andriyan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan