Bengcare, inovasi bikinan mahasiswa ITS. DOK ITS
Bengcare, inovasi bikinan mahasiswa ITS. DOK ITS

Mahasiswa ITS Bikin Bengcare, Mudahkan Konsumen Cari Bengkel Berkualitas

Renatha Swasty • 06 Desember 2024 18:12
Jakarta: Ketidaksesuaian harga dengan kualitas dalam memilih bengkel kerap menjadi dilema bagi masyarakat selaku konsumen. Tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menciptakan aplikasi bernama Bengcare, sebuah platform digital yang menghubungkan masyarakat dengan bengkel terekomendasi.
 
Aplikasi dikembangkan oleh lima mahasiswa Departemen Teknik Informatika ITS, yakni Adrian, Gabrielle Immanuel Osvaldo Kurniawan, Darren Prasetya, Muhammad Naufal Badruttamam, dan Riski Ilyas. Kelimanya tergabung dalam tim Capstone Project Bangkit Academy bersama dengan dua mahasiswa dari perguruang tinggi lain.
 
Chief Executive Officer (CEO) Bengcare, Darren Prasetya, menjelaskan aplikasi ini merupakan sebuah platform yang terlahir dari keresahan masyarakat. Menurut survei yang timnya lakukan, 40 persen masyarakat Indonesia mengaku merasa bimbang dalam memilih bengkel karena faktor harga yang tidak sesuai.

“Selain itu, faktor rendahnya kualitas juga ikut andil dalam menyokong keresahan masyarakat terhadap bengkel di Indonesia,” beber Darren dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Jumat, 6 Desember 2024.
 
Berbekal dua faktor tersebut, Darren dan tim kemudian merancang Bengcare dengan beberapa fitur solutif yang dapat menjawab keresahan masyarakat. Salah satunya, fitur Bengkel Recommendation yang merupakan senjata utama dari aplikasi Bengcare.
 
Sesuai namanya, fitur ini memungkinkan masyarakat mendapatkan informasi seputar bengkel terekomendasi di sekitar mereka. Darren menjelaskan fitur Bengkel Recommendation menawarkan akses untuk mengecek riwayat servis, rating, harga, dan kata kunci yang tepat pada setiap bengkel yang ada.
 
Baca juga: LapakIn, Aplikasi Bikinan Alumnus ITB Bantu UMKM Menemukan Lokasi Jualan

 
Fitur ini memudahkan pengguna memastikan reputasi bengkel dan kesesuaiannya dengan kebutuhan. Darren juga memperkenalkan fitur Unkel yang menjadi salah satu unique selling point pada aplikasi Bengcare.
 
Fitur ini merupakan chatbox informatif yang menggunakan Artificial Intelligence (AI) Assistant sebagai pemandu. Pada fitur ini, pengguna dapat menanyakan berbagai informasi seputar perbengkelan seperti identifikasi kerusakan, prediksi masa perawatan, dan cara memperbaiki kendaraan bermotor.
 
Darren menyampaikan Bengcare menyediakan fitur bagi bengkel yang bergabung. Salah satunya, fitur Point of Sales (POS) yang merupakan sistem manajemen keuangan berdasarkan penjualan.
 
“Fitur ini menyediakan data analytics mengenai jumlah pemasukan, pengeluaran, serta kualitas operasional dari bengkel,” papar Darren.
 
Fitur ini semakin disempurnakan dengan adanya rencana untuk mengembangkan fitur sistem manajemen montir dan AI Assistant khusus bengkel pada masa yang akan datang. Rencananya, aplikasi Bengcare bisa segera diakses di Google Playstore secara gratis.
 
Darren berharap aplikasi Bengcare dapat menghubungkan pelanggan dan bengkel serta memastikan kualitas operasional yang baik pada sektor perbengkelan di Indonesia.
 
Bangkit Academy adalah program kesiapan karier yang diinisiasi oleh Google, GoTo, Tokopedia, dan Traveloka. Tujuannya, membentuk talenta teknis berkualitas tinggi di Indonesia.
 
Program ini dirancang untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan yang dibutuhkan di bidang teknologi, seperti rekayasa perangkat lunak, ilmu data, dan pembelajaran mesin. Sedangkan, Capstone Project merupakan proyek pembuatan aplikasi oleh peserta Program Bangkit Academy dalam bentuk tim.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan