Jimat yang ditemukan di tes CPNS UM Surabaya. Foto: UM Surabaya
Jimat yang ditemukan di tes CPNS UM Surabaya. Foto: UM Surabaya

Peserta Tes CPNS Bawa Jimat Garam hingga Kembang Kantil, Ini Kata Dosen UM Surabaya

Citra Larasati • 14 November 2023 17:43
Jakarta:  Seorang peserta Seleksi Kompetensi Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (SKD CPNS) Kementerian Hukum dan Hak Manusia (Kemenkumham) di Jawa Timur kedapatan membawa barang-barang yang tidak ada dalam persyaratan ujian. Sejumlah peserta tersebut membawa sejenis jimat berupa garam hingga bunga kantil.
 
Jimat atau rajah yang dibawa oleh beberapa peserta tersebut di antaranya berupa batu yang dibalut dengan kain berwarna putih kertas bertuliskan rajah arab hingga daun kering, ditemukan pula peserta yang membawa garam hingga bunga kantil.
 
Menjadi sedikit heran ketika perkembangan teknologi yang sangat masif ternyata masih banyak masyarakat yang percaya dan bahkan mempraktikkan mengenai benda-benda ritual tertentu, mitos, jimat dan hal mistis yang sangat di percayai membawa keberuntungan.

Lalu bagaimana sebenarnya asal dari Jimat? Apakah jimat selalu berhubungan dengan mitos keberuntungan? atau semuanya itu hanya hasil dari kepercayaan dan kebudayaan?

Apa Itu Jimat?

Definisi Jimat, dalam konteks keberuntungan, dapat diartikan sebagai benda yang diyakini membawa keberuntungan atau melindungi pemiliknya dari malapetaka. Sedangkan mitos keberuntungan juga mencakup keyakinan pada praktik tertentu atau tindakan yang diyakini dapat membawa keberuntungan.
 
Perspektif dari banyak orang yang masih memegang teguh kepercayaan pada jimat dan mitos adalah keberuntungan.  Beberapa ahli meyakini bahwa efek keberuntungan dari jimat dan mitos lebih bersifat psikologis dan terkait dengan kepercayaan individu.
 
Karena tidak ada bukti ilmiah yang mendukung klaim bahwa benda-benda tertentu memiliki kekuatan magis yang dapat mempengaruhi keberuntungan seseorang. “Beberapa individu mungkin merasakan manfaat psikologis dari keyakinan ini, para ahli berpendapat bahwa keberuntungan yang sebenarnya lebih banyak terkait dengan faktor kebetulan dan tindakan konkret yang diambil seseorang,” ujar Dosen Fakultas Agama Islam UM Surabaya, Febriyanto Firman Wijaya dilansir dari laman UM Surabaya, Selasa, 14 November 2023.
 
Riyan mengatakan, sebagai masyarakat yang semakin maju, penting bagi kita untuk tetap membuka pikiran terhadap pengetahuan ilmiah dan kritis terhadap keyakinan tradisional.
 
Meskipun jimat dan mitos keberuntungan dapat memberikan kenyamanan atau keyakinan pribadi, kita juga perlu memahami bahwa keberuntungan sejati seringkali merupakan hasil dari usaha, keahlian, dan keputusan yang bijaksana.
 
Baca juga: Catat! Ini Jadwal dan Aturan SKD CPNS Kemenag

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan