Science 20 atau rangkaian kegiatan engagement setelah Kick Off Presidensi G20 Indonesia 2022 yang telah secara resmi dilaksanakan pada 1 Desember 2021.
Ketua AIPI sekaligus Ketua Science 20, Satryo Sumantri Brodjonegoro menyampaikan, ada lima agenda Science 20 yang diajukan Indonesia. Pertama, building resilient system. Kedua, Advancing Sustainable Low Carbon Health System.
Ketiga, Bolstering Transdisciplinary Science and Technology for Climate Change and Pandemic Preparedness. Lalu, keempat yakni Guarantee People at the Center; dan kelima Strengthening the Nexus Between Research-policy-practice for Climate Change and Pandemic Preparedness.
"Diharapkan agenda diskusi ini dapat lebih terarah dan berdampak besar bagi negara-negara yang mengikuti G20 mendatang, terutama bagi Indonesia," ujar Satryo mengutip siaran pers UI, Rabu, 22 Desember 2021.
Baca: Rektor UI Lantik 4 Dekan Baru, Ini Daftarnya
Rektor UI Ari Kuncoro menyampaikan, perubahan iklim telah menjadi topik diskusi penting di tengah pandemi covid-19. Perubahan iklim regional dan global telah menjadi subjek diskusi yang dibahas secara ekstensif di berbagai forum.
"Jika peringatan dini tidak dilakukan, maka bumi kita tidak akan lagi menjadi tempat yang layak ditinggali oleh generasi anak-cucu kita. Pandemi covid-19 telah menghadirkan momentum inovasi kesehatan dan penguatan tentang Kesehatan," kata Ari.
Ia menambahkan, kolaborasi berbagai lini serta kerja sama internasional dalam mengendalikan pandemi serta kemampuan dan kecepatan untuk mencegah infeksi virus covid-19 menjadi penyakit endemik adalah ukuran keberhasilan penanggulangan covid-19 secara global. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memainkan peranan krusial dalam mencapai pembangunan berkelanjutan.
Presidensi Indonesia di G20, kata dia, menumbuhkan optimisme dan membuka kesempatan yang lebih nyata untuk menghasilkan solusi terhadap permasalahan iklim dan penguatan terhadap kesehatan. Baik nasional, maupun global.
"UI akan terus mendorong upaya bersama dalam mengambil bagian untuk mengantisipasi dan mengatasi permasalahan perubahan iklim dan penguatan tentang kesehatan nasional maupun global," ungkap Ari.
Sementara, Mendikbudristek Nadiem Makarim menyampaikan bahwa 2021-2022 menjadi tahun penting bagi Indonesia karena memegang Presidensi G20. Dalam merencanakan strategi ke depan, kata dia, Indonesia perlu mengambil pelajaran dalam situasi yang sedang dihadapi. Salah satunya, kata Nadiem, upaya membangun masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
"Inilah hal yang harus menjadi concern kita, karena yang akan terdampak paling besar adalah kehidupan manusia," kata Nadiem.
Ia menyebut, melalui gerakan Merdeka Belajar, pemerintah mendukung para guru untuk melakukan pendekatan project basement di dalam topik dan tema climate change. Sehingga, peserta didik akan terlatih untuk menghadapi dan menjawab tantangan, serta semakin banyak effort yang bisa dilakukan dalam melestarikan lingkungan.
"Mari bersama-sama sukseskan Presidensi G20 mendatang," ungkap Nadiem.
G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). G20 merepresentasikan lebih dari 60 persen populasi bumi, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen PDB dunia. Anggota G20 terdiri dari 20 negara, termasuk Indonesia.
Tahun depan, Indonesia secara resmi memegang Presidensi Group of Twenty (G20) selama setahun penuh, dimulai dari 1 Desember 2021 hingga KTT G20 di November 2022. Serah terima Presidensi dari Italia (selaku Presidensi G20 2021) kepada Indonesia sudah dilakukan secara langsung pada 31 Oktober 2021 di Roma, Italia.
Baca: Iluni UI Bakal Beri Beasiswa untuk Penelitian Mahasiswa UI
Presidensi G20 mengusung tema 'Recover Together, Recover Stronger'. Melalui tema ini, Indonesia mengajak seluruh dunia untuk bersama-sama mencapai pemulihan yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Melalui forum G20 tersebut, Indonesia berkesempatan mendorong upaya kolektif dunia mewujudkan kebijakan yang dapat mempercepat pemulihan ekonomi global secara inklusif.
Sebagai tuan rumah untuk pertama kalinya pada G20 mendatang, Indonesia akan menyelenggarakan G20 yang berlangsung hingga Oktober 2022. Diperkirakan akan diisi lebih dari 150 pertemuan serta dihadiri oleh 20.988 delegasi dari seluruh negara G20 dan negara undangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News