Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana. Foto: Tangkapan Layar YouTube
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Nahdiana. Foto: Tangkapan Layar YouTube

Luncurkan Garudas, Pelatihan Guru Abad 21 untuk Persiapan PTM Terbatas

Citra Larasati • 08 April 2021 21:05
Jakarta:  Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Nahdiana meluncurkan Gerakan Guru Cerdas (Garudas).  Ini merupakan sebuah gerakan bersama untuk mempersiapkan guru-guru di sekolah negeri maupun swasta, baik di sekolah umum maupun madrasah sebelum menjalankan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas.
 
Gerakan Guru Cerdas merupakan bentuk kepedulian bersama dengan tujuan untuk membekali para pendidik di wilayah Provinsi DKI Jakarta untuk melaksanakan pembelajaran dengan paradigma baru yaitu berbasis proyek (project-based learning).  Metode ini mengintegrasikan beberapa mata pelajaran sekaligus kompetensi dasar atau pembelajarannya.
 
Para guru akan disiapkan untuk menghasilkan beraneka ragam portofolio siswa, dan diakhir kegiatan ini.  "Guru akan mendapatkan sertifikat pelatihan selama 96 jam pertemuan dari Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta," ujar Nahdiana, dalam peluncuran Garudas yang digelar secara daring, Kamis, 8 April 2021.

Baca juga:  Update Vaksinasi, Baru 284.689 Guru Terima Vaksin Dosis Kedua
 
Gerakan ini diinisiasi oleh Center for Education Regulations and  Development Analysis (CERDAS), Vox Populi Institute Indonesia, Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, dan Kantor Wilayah Kemenag DKI Jakarta, yang didukung oleh mitra-mitra seperti Epson, Microsoft, Link Net, Rumah Juara, dan Pandi.id. 
 
"Pendidik harus disiapkan untuk menerapkan pembelajaran dengan paradigma baru," kata Penggagas Gerakan Guru Cerdas (Garudas), Indra Charismiadji.
 
Luncurkan Garudas, Pelatihan Guru Abad 21 untuk Persiapan PTM Terbatas
Penggagas Gerakan Guru Cerdas (Garudas), Indra Charismiadji
 
Menurut Indra, sangatlah berbahaya jika penyelenggaraan PTM terbatas hanya menggantungkan pada vaksinasi para pendidik. “Kita semua wajib optimistis bahwa vaksin akan bekerja dengan baik, tetapi kita juga harus siap dengan kemungkinan terburuk," tegasnya.
 
Sebab menurutnya, PTM terbatas akan menimbulkan masalah baru.  Salah satunya karena pendidik akan dituntut untuk mengajar dengan dua model secara bersamaan yaitu daring dan luring. Sedangkan untuk satu model daring saja para guru sangat kewalahan selama pandemi ini.
 
 

 
Untuk itu, kata Indra, mereka harus diberikan pembekalan pedagogi digital dan dibimbing untuk dapat melaksanakan pembelajaran dengan paradigma baru,” kata Indra yang juga pakar pendidikan Abad 21 ini.
 
Menurut Indra, berdasarkan pengalamannya,  transformasi sekolah membutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk mengubah pola pikir dan kebiasan para guru. Jadi kegiatan ini digenapkan menjadi seratus hari dari awal April sampai pertengahan Agustus.
 
Para guru akan dibagi menjadi 6 (enam) kelompok (batch) berdasarkan tingkat sekolah yaitu: KB-TK, SD kelas 1-3, SD kelas 4-6, SMP, SMA, dan SMK.  "Gerakan ini merupakan gerakan bersama yang sama sekali tidak menggunakan APBN, tidak menggunakan APBD, tidak menggunakan dana sekolah / guru, tidak ada pungutan sama sekali," tegas Indra.
 
Semuanya dilaksanakan secara pro bono, hanya didukung oleh para donatur serta relawan yang sangat peduli dengan peningkatan mutu pendidikan dan menghindari adanya Lost Generation akibat pengelolaan pendidikan yang semrawut selama pandemi. 
 
Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi arahubung Leni Marlina (0812-9934-4446) dan Yerri Lando (0812-1608-3166) atau langsung mengisi formulir https://s.id/PendaftaranGarudas.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan