Karena kondisinya yang sudah tidak bisa melihat lagi, keluarga pada akhirnya memutuskan untuk Aulia berhenti sekolah terlebih dahulu. Sejak 2006, Aulia tidak lagi melanjutkan sekolah untuk fokus menjalani terapi maupun pengobatan.
Beragam upaya telah ditempuh oleh keluarga untuk kesembuhan Aulia, namun belum bisa mendapatkan hasil positif. Akhirnya, keluarga berusaha ikhlas menerima takdir yang telah digariskan oleh Yang Maha Kuasa.
Beruntung, Aulia gadis yang kuat dan tak kenal putus asa. Ia tidak merasa sedih atas kondisi dirinya yang kekuarangan.
Semangat untuk menjalani hidup dan bersekolah layaknya anak-anak lain pada umumnya sangat besar. Dia mulai melanjutkan sekolah di 2014 silam.
Semangat Aulia melanjutkan sekolah patut diacungi jempol. Di tengah keterbatasannya, ia tak ragu sekolah jauh dari ibu kota. Kemauan kuatnya untuk mandiri dan dorongan dari keluarga besarnya akhirnya memantapkan niatnya mencari ilmu hingga ke Yogyakarta.
“Mulai 2014 saya lanjut ke salah satu SLB di Yogyakarta yakni SLB Yaketunis dari bangku SD hingga SMP. Itu awalnya Ayah Ibu kurang setuju karena kan jauh dari rumah, namun om dan tante menyakinkan kami dan buktinya saya berhasil mandiri,” tutur dia.
Lepas bangku SMP, Aulia melanjutkan pendidikan ke SMP negeri. Ia masuk melalui jalur afirmasi bagi penyandang disabilitas dan diterima di SMA N 1 Sewon Bantul.
Selama menjalani masa SMA dia tidak merasa kesulitan berbaur dengan pelajar lainnya. Ia merasa diterima dengan baik dan tidak sedikit teman yang membantunya selama belajar hingga lulus SMA.