"Untuk mendukung percepatan pembelajaran, Kemendikdasmen juga sedang melakukan revisi anggaran melalui Dispensasi Revisi Pergeseran Anggaran," kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti dalam Rapat Kerja dengan Komisi X DPR RI dikutip Selasa, 9 Desember 2025.
Realokasi anggaran itu mencapai Rp53 miliar. Mu'ti berharap terjadi percepatan pemulihan sistem pendidikan di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat.
Mu'ti menjelaskan revisi anggaran yang dilakukan sesuai Surat Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah nomor 28189/MDM.A/PR.07.04/2025. Dalam surat itu juga dijelaskan realokasi anggaran tahun 2026 akan diprioritaskan untuk tunjangan khusus guru dan fasilitas sekolah darurat.
Dia menjelaskan realokasi anggaran untuk pemulihan sistem pendidikan pascabencana berasal dari dana Sekretariat Jenderal. Termasuk, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (Ditjen Vokasi PKPLK).
Mu'ti menuturkan dari dana Sekretariat Jenderal, pihaknya akan mengalokasikan ulang anggaran sebesar Rp50,5 miliar. Sementara itu, dari dana Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan sebesar Rp35 miliar, dan Pusat Data dan Teknologi Informasi sebesar Rp5.5 miliar dan dana Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) sebesar Rp10 miliar.
Selanjutnya, Ditjen Vokasi PKPLK akan mengalokasikan ulang anggaran sebesar Rp3.03 miliar. Selanjutnya, Direktorat SMK sebesar Rp2 miliar, Direktorat Kursus dan Pelatihan sebesar Rp818 juta, serta Direktorat PNFI sebesar Rp209.4 juta.
“Langkah ini diambil agar pendanaan tanggap darurat dapat dialokasikan lebih cepat, fleksibel, dan sesuai kebutuhan lapangan,” kata Mu'ti.
Pada 2025, Kemendikdasmen juga sudah mengalokasikan anggaran Rp21,1 miliar untuk bantuan tanggap darurat. Anggaran ini digunakan untuk bantuan awal tanggap darurat bidang pendidikan, berupa penyediaan tenda dan ruang kelas darurat serta school kit.
Selain itu, anggaran juga digunakan untuk bantuan operasional sekolah darurat, bantuan pembersihan lingkungan sekolah. Termasuk, biaya distribusi dan pengiriman bantuan, dan kegiatan dukungan psikososial.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News