Ilustrasi: Medcom
Ilustrasi: Medcom

Bukan Jam 6 Pagi Kang Dedi, Praktisi Kesehatan Mental 'Spill' Jam Ideal Masuk Sekolah

Ilham Pratama Putra • 06 Juni 2025 18:49
Jakarta: Kebijakan masuk sekolah jam 6.30 WIB di Jawa Barat menuai polemik di masyarakat. Kebijakan ini ditetapkan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi dan sudah mulai berlangsung.
 
Praktisi kesehatan mental, Trisa Triandesa menuturkan jika waktu masuk sekolah sangat pagi bisa berdampak negatif kepada anak. Hal ini disebabkan kurangnya jam tidur anak.
 
"Dalam studi neuroscience sudah menunjukkan jam idealnya adalah jam 8.30 atau bahkan lebih siang," ungkap Trisa melalui unggahan instagramnya @trisatriandesa, dikutip Jumat 6 Juni 2025.

Magister Cognitive Neuroscience and Neuropsychology University of London itu bahkan menyebut jika otak mencapai fokus optimal untuk belajar pada jam 9.00 sampai 10.00. Dengan begitu tidak tepat kata dia, masuk sekolah jam 6 pagi bisa menunjang karakter dan disiplin anak.
 
"Malah mengorbankan otak mereka. Emang mau kualitas warga Jabar di masa mendatang menurun?" jelasnya.
 
Pun kata dia, sudah banyak studi yang menunjukkan jika memundurkan jam sekolah bisa meningkatkan prestasi, mood atau suasana hati, dan kesehatan mental. Dan studi yang adapun menunjukkan kekurangan tidur pada anak bisa menurunkan kecerdasan serta memberi risiko pada otak.
 
"Emosi kurang stabil, risiko depresi meningkat, dan prestasi akademik merosot," kata Trisa.
 
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menerapkan jadwal belajar baru bagi siswa SMP dan SMA. Siswa akan bersekolah dari Senin hingga Jumat dengan jam masuk mulai pukul 06.30 WIB.
 
Baca juga:  Masuk Sekolah Jam 6 Pagi, P2G Sebut Banyak Dampak Negatifnya

Kebijakan ini dibuat lantaran Dedi Mulyadi menemukan beberapa daerah di Jawa Barat yang memiliki jadwal belajar yang berbeda untuk jenjang SMP dan SMA. Pun kebijakan ini dihadirkan untuk menerapkan kedisiplinan dan pembentukan karakter.
 
Dedi mengklaim aturan yang sama pernah diterapkan saat masih menjabat sebagai Bupati Purwakarta. Dedi menambahkan kebijakan ini juga akan disertai dengan evaluasi menyeluruh terhadap kesiapan sekolah, termasuk keamanan jalan serta penyesuaian jam kerja guru dan tenaga pendidik.
 
Meski demikian kebijakan ini masih menuai beragam tanggapan dari masyarakat dan kalangan pendidikan. Beberapa pihak mendukung upaya peningkatan disiplin dan efisiensi waktu, namun tak sedikit pula yang mengkhawatirkan dampak kesehatan serta keselamatan siswa yang harus berangkat sekolah saat hari masih gelap.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CEU)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan