Rektor Unesa, Nurhasan, mengatakan gelar guru besar tidak hanya dilihat sebagai capaian akademik pribadi, tetapi juga kebanggan bagi lembaga. Dia menyebut ada tiga makna menjadi guru besar.
Pertama, pengakuan kepemimpinan intelektual. Kedua, inspirasi dan teladan. Profesor merupakan pengajar, peneliti, sekaligus teladan bagi civitas, mahasiswa dan rekan sejawat.
Ketiga, profesor merupakan lokomotif inovasi dan transformasi. Mereka merupakan produsen ilmu pengetahuan dan inovasi perguruan tinggi. Profesor seperti pelita yang menerangi lingkungan akademik di kampus 'Rumah Para Juara.'
Hasan berharap ke-11 guru besar yang baru dikukuhkan dapat memperkuat ekosistem pengajaran, penelitian dan pengabdian. Sehingga menjadi kekuatan dalam mewujudkan Unesa PTN-BH unggul dan bereputasi internasional.
Dia menekankan penambahan guru besar ini harus berdampak pada peningkatan kualitas pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi di Unesa. Hasan mengajak para profesor, dosen, dan civitas Unesa mewarnai forum dan konferensi di tingkat internasional dan menghasilkan karya, inovasi, dan publikasi berkualitas.
"Profesor harus menjadi duta keilmuan, inovasi, dan teladan yang dapat mengharumkan nama Unesa dan mewarnai panggung intelektual dan keilmuan di tingkat dunia. Profesor harus mendorong Unesa PTN-BH menuju world class university," tegas dia.
Baca juga: Guru Besar Unesa Terima Bintang Jasa dari Pemerintah Jepang |
Pengukuhan 11 profesor ini bukan yang terakhir pada tahun ini. Sebab, ada sejumlah dosen yang layak dan sudah melakukan pengajuan guru besar.
"Jumlahnya sekitar 20 orang lagi yang sedang menunggu pengumuman. Jika sudah keluar SK-nya, secepatnya tahun ini segera dikukuhkan," ucap dia.
Guru besar yang dikukuhkan berasal dari berbagai fakultas, yakni Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK), Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Teknik (FT). Kemudian, Fakultas Vokasi (FV), dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol).
Mereka yang dikukuhkan pada gelombang kedua 2024 itu sebagai berikut:
- Prof. Advendi Kristiyandaru (FIKK), dikukuhkan sebagai guru besar manajemen pendidikan jasmani yang menyampaikan pidato ilmiah tentang “Optimalisasi Manajemen Penyelenggaraan Pendidikan Jasmani yang Berorientasi Capaian Indonesia Emas 2045.”
- Prof. Andi Kristanto (FIP), dikukuhkan sebagai guru besar model pembelajaran online, yang menyampaikan pidato ilmiah tentang “Pembelajaran Online by Design Era Smart Society 5.0.”
- Prof. Anik Juwariyah (FBS), dikukuhkan sebagai guru besar bidang sosiologi tari, yang berpidato tentang “Perjalanan Panjang Membersamai Seni Langen Tayub sebagai Produk Budaya Masyarakat Agraris.”
- Prof. Djuli Djatiprambudi (FBS), dikukuhkan sebagai guru besar ilmu seni rupa, menyampaikan pidato tentang “Abad Visual dan Arah Baru Studi Seni Rupa Kontemporer.”
- Prof. Eko Hariyono (FMIPA), dikukuhkan sebagai guru besar inovasi pendidikan vokasi fokus pendidikan geosains, menyampaikan pidato tentang “Inovasi Pendidikan Geosains dalam Mewujudkan Masyarakat yang Berkelanjutan.”
- Prof. Nanik Indahwati (FIKK), dikukuhkan sebagai guru besar belajar motorik, menyampaikan pidato tentang “Penggunaan Gawai pada Anak serta Pengaruhnya terhadap Perkembangan Motorik dan Kesehatan Mental.”
- Prof. Nurhayati (FT) dikukuhkan sebagai guru besar bidang antena dan propagasi, menyampaikan pidato ilmiah tentang “Peningkatan Gain dan Bandwidth serta Notched Band Frequency Antena Vivaldi Coplanar dan Aplikasinya.”
- Prof. Ratna Suhartini (FV), dikukuhkan sebagai guru besar bidang pendidikan teaching factory fashion desain, yang berpidato ilmiah tentang “Peningkatan Kinerja Teaching Factory melalui Budaya Kerja.”
- Prof. Rindawati (Fisipol), dikukuhkan sebagai guru besar antropologi sosial, berpidato tentang “Semanggi dan Identitas Kolektif Masyarakat Kota Surabaya Perspektif Kearifan Lokal.
- Prof. Soeryanto (FT), dikukuhkan sebagai guru besar teknologi pendidikan vokasional teknik mesin, yang menyampaikan pidato ilmiah tentang “Pembudayaan Pembelajaran Berbasis Teknologi pada Pendidikan Vokasional Masa Depan Era Gen-Z.”
- Prof. Wisanti (FMIPA), dikukuhkan sebagai guru besar bidang sumber belajar biologi untuk berpikir tingkat tinggi, yang berpidato tentang “Pentingnya Pemilihan Sumber Belajar Inovatif untuk Melatih Keterampilan Abad ke-21.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News