Penandatanganan MoU antara PTKIN dan Farmalab. DOK Kemenag
Penandatanganan MoU antara PTKIN dan Farmalab. DOK Kemenag

Kemenag Percepat Pembentukan Lembaga Pemeriksa Halal di 58 PTKIN

Renatha Swasty • 17 Februari 2022 10:14
Jakarta: Kementerian Agama mengakselerasi pembentukan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) di 58 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN). Percepatan dengan menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Farmalab.
 
Dirjen Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani mengatakan kerja sama PTKIN dan Farmalab bertujuan mengawal pembentukan LPH. Serta pembuatan laboratorium berstandard ISO 17025 dengan skema Build Operate Transfer (BOT).
 
"Sebagai tindaklanjut dari MoU, segera dilaksanaan training sertifikasi dan uji kompetensi auditor halal oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH)," kata Ali dikutip dari laman kemenag.go.id, Kamis, 17 Februari 2022.

Guru Besar UIN Gunungjati Bandung ini menyebut Kementerian Agama menargetkan sertifikasi halal untuk 15 juta produk UMKM tahun ini. Prosesnya melalui 58 LPH PTKIN.
 
“Kehadiran PTKIN untuk membantu melakukan sertifikasi halal sangat penting sebagai bentuk tanggung jawab akademik dan pengabdian kepada masyarakat,” tutur dia.
 
Tenaga Ahli Menteri Agama Mahmud Saltut memerinci saat ini sudah terpetakan 10 calon LPH PTKIN dengan berkas revisi minor dan 17 calon LPH PTKIN dengan berkas revisi major. Serta ada 284 calon auditor halal berasal dari 41 PTKIN dengan latar belakang pendidikan Kimia, Biologi, dan Teknologi Pangan. Nantinya, mereka akan dilatih sebagai auditor halal oleh BPJPH Kementerian Agama.
 
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Amin Suyitno menyebut MoU dengan Farmalab juga akan ditingkatkan bagi pembangunan rintisan rumah sakit pendidikan. Khususnya pada prodi Ilmu Kedokteran dan Kesehatan di beberapa PTKIN yang betransformasi menjadi UIN.
 
“Transformasi kelembagaan menjadi UIN yang di dalamnya terdapat Faultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan harus didukung dengan ketersediaan rumah sakit pendidikan,” kata Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang itu.
 
Suyitno menyebut PTKIN yang telah memiliki rumah sakit pendidikan ialah UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta. Bahkan, laboratorium Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Jakarta mendapat rekognisi WHO sebagai laboratorium terbaik dalam layanan covid-19.
 
Sementara itu, UIN Alauddin Makasar tengah membangun rumah sakit pendidikan. Sedangkan, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sedang re-desain infrastruktur rumah sakit pendidikan.
 
MoU PTKIN dan Farmalab difasilitasi Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Ditjen Pendidikan Islam. Penandatanganan dihadiri pimpinan PTKIN se-Indonesia, tenaga ahli menteri agama, dan kasubdit di lingkungan Diktis.
 
Baca: Akselerasi Sertifikasi Jadi Upaya Pemerintah Mengembangkan Industri Halal
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan