Fosil Besse. DOK IG @hasanuddin_univ
Fosil Besse. DOK IG @hasanuddin_univ

Fosil Besse, Penemuan yang Mengungkap Sejarah Baru Manusia Purba di Sulawesi Selatan

Renatha Swasty • 07 Januari 2025 10:13
Jakarta: Penemuan fosil manusia berusia sekitar 7.000 tahun lalu baru-baru ini menarik perhatian dunia. Fosil ini ditemukan di Sulawesi Selatan, Indonesia dan diberi nama Besse.
 
Besse menjadi sorotan karena dianggap dapat mengubah banyak hal dalam pemahaman kita tentang sejarah manusia purba dan migrasi nenek moyang manusia di wilayah Asia Tenggara.
Fossil ini ditemukan oleh tim peneliti dari Universitas Hasanuddin (Unhas) bersama dengan ilmuwan dari Max Planck Institute for the Science of Human History di Jerman dan Griffith University di Australia.
 
Besse memiliki potensi besar dalam mengungkap misteri sejarah manusia. Yuk kita kenalan lebih dalam dengan fosil Besse dikutip dari akun Instagram resmi @hasanuddin_univ:

Penemuan dan keunikan Fosil Besse

Fosil Besse adalah kerangka manusia modern pertama yang ditemukan di Sulawesi Selatan, yang berusia antara 17 hingga 18 tahun saat meninggal dan ditemukan di Leang Panninge ("gua kelelawar" dalam Bahasa Bugis) di Kabupaten Maros. Penemuan ini sangat berharga karena menggambarkan seorang wanita muda dari suku Toalean, yang hidup antara 1.500 hingga 8.000 tahun yang lalu.

Besse juga merupakan fosil pertama yang ditemukan dengan genetik yang memiliki kesamaan dengan penduduk asli Australia dan Papua New Guinea, yang menunjukkan adanya hubungan dengan kelompok etnis di luar Indonesia.
 
Baca juga: Mengungkap Temuan Kerangka Purba Besse

Yang lebih mengejutkan, fosil ini mengandung DNA Denisovan, yang sebelumnya hanya ditemukan pada manusia purba di kawasan Asia. Ini membuka kemungkinan baru dalam teori migrasi manusia purba, khususnya terkait dengan asal-usul orang Papua dan penduduk asli Australia.
 
Temuan ini menjadi bukti pertama keberadaan Denisovan di wilayah Austronesia, yang dikenal sebagai salah satu kelompok etnis tertua di Indonesia.
 
Sampai saat ini para ilmuwan memprediksi orang Asia Utara baru tiba di Asia Tenggara sekitar 3.500 tahun lalu. DNA dari Besse merupakan salah satu dari sedikit spesimen yang terpelihara dengan baik yang ditemukan di daerah tropis.

Potensi mengubah sejarah manusia

Penelitian tentang fosil Besse, yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Nature pada Agustus 2021, tidak hanya memberikan wawasan baru tentang pola migrasi manusia purba, tetapi juga bisa mengubah teori mengenai ras manusia dan asal-usul kelompok etnis tertentu di Asia Tenggara.
 
Fosil ini menjadi petunjuk penting dalam memahami lebih dalam bagaimana kelompok manusia purba tersebar di wilayah Asia, serta memperkaya pengetahuan kita tentang evolusi manusia di Indonesia dan sekitarnya.
 
Penemuan fosil Besse merupakan langkah penting dalam penelitian arkeologi dan memberikan kontribusi besar terhadap pemahaman kita tentang sejarah manusia.
 
Fosil ini tidak hanya memperkaya warisan budaya Indonesia, tetapi juga membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut tentang DNA manusia purba dan pola migrasi nenek moyang kita. Temuan ini memberi perspektif baru yang dapat mengubah teori-teori lama mengenai asal-usul manusia di kawasan ini. (Nanda Sabrina Khumairoh)
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan