Inovasi mahasiswa UGM alat pengasapan lele. DOK UGM
Inovasi mahasiswa UGM alat pengasapan lele. DOK UGM

Alat Pengasapan Lele Ala Mahasiswa UGM Bikin Produksi Meningkat

Renatha Swasty • 04 Oktober 2023 16:09
Jakarta: Sebanyak lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) membantu pembudidaya ikan lele yang masih melakukan pengasapan dengan cara konvensional. Mereka mengembangkan inovasi berupa alat pengasapan ikan lele rendah polusi namun mampu memperpanjang umur simpan produk.
 
“Alat ini dibuat untuk membantu meningkatkan produksi, kualitas, umur simpan, serta pengurangan polusi udara saat pengasapan lele,” beber Ketua pengembang alat, Dinda Iffana Silma, dikutip dari laman ugm.ac.id, Rabu, 4 Oktober 2023.
 
Mahasiswa Teknik Kimia UGM ini menjelaskan pengembangan alat berawal dari keprihatinannya dan tim dengan persoalan yang dialami Kelompok Pembudidaya Ikan (pokdakan) Wono Mina Sari, Desa Banyusari, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang. Mereka membudidayakan lele sekaligus memproduksi olahan lele, salah satunya lele asap.

“Lele asap ini permintaan cukup tinggi. Sayangnya pokdakan di Magelang ini melakukan pengasapan dengan cara konvensional dan alat seadanya yang membutuhkan durasi pengasapan lama,” beber dia.
 
Dinda bersama empat rekannya, yaitu Ademas Alam Pangestu (Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol), Rakha Naufal Flazui Handoko (Teknik Mesin), Irvan Gibran (Teknik Kimia), dan Nabila Hasna Karimah (Teknik Industri) mencari solusi dengan membuat alat pengasap lele untuk mengatasi persoalan tersebut. Alat dikembangkan di bawah bimbingan Widya Rosita melalui pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan IPTEK (PKM-PI) Kemendikbudristek 2023.
 
Dinda mengungkapkan proses pengasapan pokdakan Magelang menggunakan serabut kelapa dan kayu sebagai bahan bakar untuk menghasilkan asap. Alat yang digunakan berupa drum bekas dengan tutup kurang rapat.
 
Proses tersebut menyebabkan durasi pengasapan menjadi lama yakni 8 jam dengan kapasitas 5 kg sekali produksi. Proses produksi yang lama menjadikan produk lele asap yang dihasilkan berwarna gelap dan mudah gosong.
 
Kondisi tersebut sangat memengaruhi tampilan produk kurang menarik di mata konsumen. “Proses produksi yang lama menyebabkan borosnya bahan bakar yang dikonsumsi dan sulitnya memenuhi permintaan pasar," ucap dia.
 
Proses pengasapan lele menghasilkan limbah asap yang dapat mencemari lingkungan. Produk lele asap yang dihasilkan juga mempunyai umur simpan yang pendek.
 
“Produk lele asap yang dihasilkan mitra mempunyai umur simpan lele asap hanya 3 hari saja. Namun, dengan implementasi teknologi yang kami kembangkan umur simpannya bisa bertambah hingga 5 hari,” ujar Dinda.
 
Dinda memaparkan dengan alat ini bisa meningkatkan kuantitas produksi mencapai 30 Kg dalam sekali produksi. Selain itu, waktu produksi bisa menjadi lebih singkat dari semula memutuhkan waktu 8 jam menjadi 2-4 jam saja.
 
Rakha menuturkan proses pengasapan lebih cepat dengan kapasitas 6 kali lipat dari sebelumnya serta dijalankan dengan suhu yang konstan. Pengasapan yang cepat dengan suhu konstan ini menerapkan alat pengasapan yang lebih tertutup disertai banyaknya cerobong asap.
 
Cerobong asap berasal dari tempat bahan bakar yang terhubung menuju lele. Sehingga, memudahkan transfer massa dan panas asap langsung menuju ke lele.
 
“Sementara itu, asap hasil pengasapan akan diolah menjadi asap cair grade 1 dengan menerapkan teknologi distilasi bertingkat yang dapat dimanfaatkan sebagai pengawet lele asap dan produk tambahan bagi mitra. Asap cair dapat meningkatkan umur simpan lele asap menjadi lebih tahan lama serta penampilan lele menjadi lebih menarik,” jelas Rakha.
 
Ketua Pokdakan Wono Mina Sari, Andi, mengaku sangat terbantu dengan hadirnya alat pengasapan lele yang dikembangkan mahasiswa UGM ini. Salah satu manfaat yang dirasakan adalah alat bisa mempercepat dan meningkatkan proses produksi.
 
Sehingga, dapat meningkatkan pendapatan. Disamping itu, asap yang berbahaya dapat diolah sebagai asap cair untuk meningkatkan umur lele asap dan sebagai produk tambahan.
 
“Kami benar-benar terbantu dengan implementasi teknologi alat pengasapan lele yang dibuat oleh mahasiswa UGM ini. Harapannya dengan alat ini bisa mendorong usaha pengolahan produk lele asap sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan kelompok,” harap dia.
 
Baca juga: Teliti Kacang Ratu BW, Dosen Peternakan UGM Bambang Suwignyo Dikukuhkan Sebagai Guru Besar

Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan