Giselle masuk Sekolah Dasar (SD) Dabasah 2 Bondowoso sejak usia 4 tahun. Hal ini tidak lepas dari kecakapannya menguasai kemampuan membaca dan berhitung di usia dini.
“Waktu itu aturan terkait usia minimal belum terlalu ketat, jadi bisa didaftarkan sebagai siswa SD di usia belia,” ungkap Wsidawan Termuda ITS itu dikutip dari keterangan tertulis yang dikeluarkan ITS, Jumat, 19 April 2024.
Alumnus Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Jember ini selalu menjadi pelajar termuda di antara rekan-rekannya. Namun, hal tersebut tidak menghalanginya untuk cepat beradaptasi dan mengembangkan potensi yang dimiliki.
Giselle mahir di bidang fisika dan gemar mengeksplorasi alat mikrokontroler sejak SMA. Hal itu juga yang mendasari keputusannya mendaftar ke Departemen Teknik Elektro ITS.
Minatnya pada sistem kontrol tersebut dituangkan dalam tugas akhirnya yang berjudul Kontrol Pembagian Tugas Multiagen Menuju Multitarget dengan Penghindaran Halangan menggunakan Artificial Potential Field.
“Pada dasarnya, penelitian ini mengatur bagaimana sistem mengambil keputusan secara otomatis berdasarkan kondisi yang diberikan,” ungkap putri dari almarhum Iwan Sugiharto dan Tryphena Hage tersebut.
Giselle menjelaskan multiagen yang dikembangkannya berupa tujuh buah drone yang masing-masing memiliki empat baling-baling atau disebut quadcopter. Setiap drone tersebut akan mempertimbangkan cara untuk mencapai target berdasarkan medan artifisial dengan memperhitungkan faktor jarak dan kecepatan.
Penelitian ini memanfaatkan daya tolak dan daya tarik yang diberikan pada agen, target, dan halangan yang ada.
Giselle tak cuma lulus di usia muda, dia berhasil menamatkan pendidkan tinggi dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,71. Bungsu dari tiga bersaudara itu mengungkapkan keluarga dan rekan-rekannya menjadi motivasi dan semangatnya dalam belajar.
Beasiswa Fast Track yang diterimanya untuk melanjutkan studi di Program Magister Teknik Sistem Kontrol ITS juga mendorongnya menyelesaikan studi lebih cepat.
Wisudawan kelahiran Bondowoso, 16 Juli 2004 ini juga aktif dalam Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (Himatektro) ITS di bidang Ilmu Keprofesian. Giselle mengungkapkan keinginannya untuk dapat berkontribusi meningkatkan keterampilan profesi bagi mahasiswa Teknik Elektro.
“Saya senang dengan hal yang berbau akademik dan ingin bermanfaat bagi sekitar,” tutur Giselle.
Kesenangannya memberikan manfaat akademik juga ditunjukkan saat menjadi asisten laboratorium. Di tahun ketiganya berkuliah, ia bergabung di Laboratorium Sistem dan Sibernetika Departemen Teknik Elektro ITS sebagai asisten praktik. Giselle membimbing serta menyediakan alat bantu praktikum bagi mahasiswa.
Dia berharap pengalamannya selama berkuliah dapat membantu dalam perjalanan kariernya ke depan. Ia bertekad tetap konsisten mengembangkan potensi agar dapat bermanfaat lewat bidang ilmunya.
“Selama melanjutkan studi di ITS, saya akan terus mengembangkan diri di tempat (ITS) ini,” tutur dia.
Baca juga: Keren! Tim Bayucaraka ITS Sabet Medali Perak di SAFMC 2024 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News