Tim Bayucaraka ITS. DOK ITS
Tim Bayucaraka ITS. DOK ITS

Keren! Tim Bayucaraka ITS Sabet Medali Perak di SAFMC 2024

Renatha Swasty • 12 April 2024 16:04
Jakarta: Tim Bayucaraka Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) kembali menorehkan prestasi di kancah internasional. Tim berhasil meraih Medali Perak dalam ajang Singapore Amazing Flying Machine Competition (SAFMC) 2024.
 
General Manager Bayucaraka ITS, Raditya Eka Putra, menjelaskan SAFMC 2024 merupakan kompetisi robot terbang terbesar di Singapura dalam delapan kategori. Tim Bayucaraka ITS mengikutsertakan divisi Vertical Take Off and Landing (VTOL) untuk bertanding.
 
“Tahun ini perwakilan kami kembali mengikuti kategori Semi-Autonomous (D1) dan Autonomous (D2),” tutur Radit dikutip dari laman its.ac.id, Jumat, 12 April 2024.

Radit mengungkapkan tantangan di kategori Semi-Autonomous (D1) yakni mengendalikan drone jarak jauh menggunakan remote. Pada kompetisi ini, tim Bayucaraka ITS meluncurkan drone kembar bernama Jati Sigma dan Jati Theta.
 
Kedua drone ini dibekali inovasi remote wearable dengan sensor kemiringan yang mampu mengendalikan kedua drone sekaligus. Pada kategori Semi-Autonomous (D1), tim Bayucaraka ITS harus berhadapan dengan tim lawan untuk menyelesaikan permainan tic-tac-toe.
 
Dalam tantangan ini, drone akan terbang melintasi rintangan sembari membawa suatu objek. Nantinya, objek tersebut harus dijatuhkan di arena permainan tic-tac-toe hingga membentuk garis lurus untuk memenangkan permainan.
 
Berbeda dengan kategori sebelumnya, kategori Autonomous (D2) memiliki tantangan mengendalikan drone secara otonom. Radit menyampaikan dalam kategori ini tim Bayucaraka ITS meluncurkan dua drone bernama Soerongarep dan Soeromburi.
 
Rangkaian drone ini dilengkapi sebuah komputer kecil, NVIDIA Jetson Nano, serta program yang dapat mendeteksi lintasan drone secara otomatis.
 
Pada kategori Autonomous (D2), kedua drone harus bekerja sama secara otomatis untuk menyelesaikan tantangan. Kedua drone yang terhubung harus memindai setiap tag perintah yang terpasang di sepanjang lintasan dan melakukan tantangan sesuai perintah tag tersebut.
 
“Tantangannya yaitu berupa memindahkan objek dengan menggunakan dropper,” papar mahasiswa angkatan 2021 ini.
 
Mahasiswa Departemen Teknik Elektro ini memaparkan masing-masing tim harus melewati serangkaian tahapan untuk meraih juara. Mulai dari tahap penyisihan secara daring dengan mengirimkan video progres dan uji coba perangkat drone.
 
Dilanjutkan pada tahap puncak yaitu presentasi dan tantangan yang dihelat selama dua minggu sejak 20 Maret 2023 di Science Centre Singapore. Dalam tahap puncak, setiap tim diharuskan melakukan presentasi meliputi fitur drone, strategi, inovasi, dan kreativitas.
 
Tim juga mesti menunjukkan langsung perangkat drone dan alat kontrol di hadapan dewan juri. Pada tahap tantangan, tim didorong menyelesaikan misi pada kategori yang diikuti.
 
“Pastinya bentuk tantangan berbeda untuk setiap kategori kompetisi,” ujar Radit.
 
Radit bersykur atas hasil yang diperoleh tim Bayucaraka ITS. Dia berharap divisi VTOL dapat memotivasi divisi lain untuk semangat berinovasi.
 
“Harapannya inovasi ini tidak hanya untuk mengikuti perlombaan saja, tetapi juga dapat diimplementasikan dan bermanfaat dalam kehidupan masyarakat,” ujar dia.
 
Baca juga: Incar Juara, Tim Bayucaraka ITS Siapkan Inovasi Robot Terbang di Kompetisi SAFMC 2024

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan