Terdapat empat inovasi riset yang berhasil meraih juara, yaitu Sehat Tuna (Sehat untuk Nelayan Indonesia) yang dikembangkan Alex; ARHEA yang dikembangkan Noir; serta dua inovasi bidang energi terbarukan yang dikembangkan Buntora: Turion sebagai sumber biogas baru dan Portable Autonomous TORGAS. Khusus inovasi TORGAS, Alex dan Noir bergabung dalam proyek riset Buntora.
“Ajang ini juga merupakan anugerah prestisius dan kompetitif bagi inovator-inovator terbaik Indonesia,” kata Buntora dalam keterangan tertulis, Rabu, 28 Februari 2024.
Ajang ini merupakan tempat di mana inovasi terbaik Indonesia maupun diaspora asa Indonesia berkumpul dan bersaing menampilkan yang telah dilakukan. Digelar sejak Januari 2024, sebanyak 306 proposal mengikuti proses review atau tahap awal penilaian.
Buntora mengungkapkan penilaian sangat kompetitif. Proposal yang diajukan berisi tentang inovasi beserta capaiannya, seperti bentuk purwarupa, publikasi ilmiah, aplikasi di masyarakat, hingga menjelaskan mengenai profil, manfaat, dan keunggulan dari inovasi tersebut.
Setelah itu, panitia melakukan seleksi awal untuk menentukan proposal atau inovasi tersebut layak untuk maju ke tahap selanjutnya yang dikenal dengan tahap In-review. Di tahap ini, proposal akan masuk lagi ke dalam tahap challenger.
Sebanyak 80 proposal dari 306 proposal masuk ke tahap challengers. Di tahap ini, inovasi diseleksi oleh tim reviewer tahap akhir yang terdiri dari CEO industri besar nasional, akademisi, hingga inovator top Indonesia.
Buntora melaksanakan riset yang berfokus pada bidang energi terbarukan dari laut dan perairan. Riset ini ditujukan untuk membantu pemerintah menggalakkan program inovasi biru, seperti pengembangan energi biru, ekonomi biru, serta net zero emission pada 2045.
“Riset inovasi saya juga ditujukan untuk masyrakat pulau-pulau terluar dan pesisir yang masih sulit untuk mendapatkan akses energi," jelas Buntora.
Dia menyebut pemerintah telah menggalakkan transisi energi dari fosil fuel kepada energi terbarukan yang dapat menjaga sustainability dan combat climate change. Inovasi ini sedikit banyak dapat menjawab permasalahan yang terjadi dan memberikan sedikit kontribusi kepada ilmu pengetahuan serta masih dibutuhkan pengembangan ke depannya
Riset tersebut telah dilakukan aplikasi ke masyarakat di wilayah pesisir Pangandaran. Ke depan, riset juga akan diaplikasikan kepada masyarakat pesisir di wilayah yang lebih luas lagi.
Saat mengikuti kompetisi ini, Buntora mendapatkan banyak masukan baru dan melihat perspektif berbeda dari juri. Perspektif ini memberi warna baru yang bermanfaat bagi keberlanjutan riset ke depannya.
“Pengembangan ke depan akan lebih berfokus kepada masyarakat dan pemanfaatan biomaterial laut untuk energi terbarukan dalam mendukung program pemerintah ke depannya serta kemungkinan akan hilirisasi terkait inovasi ini dapat dilakukan dan diproduksi untuk kepentingan masyarakat,” kata dia.
Baca juga: Peneliti Unpad Manfaatkan Matematika untuk Kendalikan DBD hingga Covid-19 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News