Lulusan S1 Fakultas Hukum UGM, Stephani Gabriella Wijayawati. DOK UGM
Lulusan S1 Fakultas Hukum UGM, Stephani Gabriella Wijayawati. DOK UGM

Ingin Banggakan Orang Tua, Stephani Lulus S1 Fakultas Hukum UGM dengan IPK 4,00

Renatha Swasty • 29 Agustus 2025 16:45
Jakarta: Stephani Gabriella Wijayawati berhasil menyelesaikan studi dari program Sarjana Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan capaian IPK sempurna, 4.00. Gadis asal Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu lulus di usia 21 tahun. 
 
“Sebenarnya perjuangan IPK 4.00 itu tidak sengaja, saya hanya berusaha untuk membanggakan orang tua saja dan mencoba menenangkan mereka bahwa saya diberi kesempatan untuk kuliah dan saya sudah menggunakannya sebaik mungkin,” kata Stephani dikutip dari laman ugm.ac.id, Jumat, 29 Agustus 2025. 
 
Ia mengaku beruntung bisa mengenyam pendidikan tinggi. Sebab, banyak teman sebayanya di Sumbawa tidak bisa melanjutkan kuliah dengan berbagai faktor kondisi ekonomi. 

“Dari Sumbawa sendiri, masih sangat banyak anak yang tidak bisa kuliah atau bisa kuliah tapi berhenti di tengah-tengah karena ekonomi tiba-tiba susah. Saya mencoba mengingat bahwa setiap langkah saya di Pulau Jawa itu dibayar mahal oleh orang tua saya, sehingga tidak boleh bagi saya untuk semena-mena menggunakan kesempatan tersebut,” ujar dia. 
 
Baca juga: Hattrick, Apia Kuliah S1, S2, S3 dengan Beasiswa di UGM 

Motivasi Stephani memilih studi hukum karena ia menyukai tantangan mengurusi perkara-perkara di persidangan yang memungkinkan ada yang menang dan kalah dalam sidang di meja hijau tersebut. “Memenangkan perkara dalam sidang itu menjadi sesuatu yang menantang. Tapi selain itu, sebenarnya dari sisi lain fakultas hukum itu sangat versatile, ilmunya bisa digunakan untuk berbagai macam pekerjaan,” tutur dia. 
 
Dalam menjalani perjalanan akademik, Stephani memegang prinsip sederhana, selalu punya tujuan baru, baik saat berhasil maupun gagal. “Saya sering diberitahu bahwa hidup yang paling sederhana itu hidup yang senantiasa ada tujuannya. Ketika tujuan itu tercapai, buatlah tujuan baru. Ketika tujuan itu gagal, buat tujuan baru. Selalu hidup berorientasi kepada masa sekarang dan apa yang masa sekarang dapat kontribusikan kepada masa depan,” ujar dia. 
 
Ia mengutip filosofi pemain tenis legendaris Roger Federer sebagai pegangan hidup, a point is just a point. Hidup itu harus terus berjalan, kita tidak boleh terlalu terlena dalam prestasi kita dan tidak boleh juga terlalu terlena dalam kegagalan. 
 
“Tapi harus selalu melanjutkan hidup dengan tujuan baru,” pesan Stephani yang saat ini berkarier sebagai trainee associate di firma hukum Assegaf Hamzah & Partners.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan