"Yang masuk dalam kategori perundungan itu 620 laporan. Tapi spesifik memang ada laporan pelecehan seksual dari peserta PPDS itu ada tiga laporan yang masuk dan sudah kita tindaklanjuti," beber Irjen Kemenkes, Murti Utami, di Kantor Kemenkes, Senin, 21 April 2025.
Murti mengungkapkan dari 620 laporan itu, sebanyak 363 di antaranya terjadi di Rumah Sakit naungan Kemenkes. Sedangkan, 257 sisanya ada di Rumah Sakit Vertikal Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek).
Terkait kasus itu, Kemenkes telah menerbitkan surat rekomendasi untuk menghentikan PPDS di RS Karyadi, RS Kandou Universitas Sam Ratulangi, serta RSHS Bandung. Hal ini sebagai tindak lanjut kasus pelecehan seksual.
"Ini memang ada tiga rekomendasi yang kita hentikan prodinya," ungkap dia.
Baca juga: Kemendiktisaintek dan Kemenkes Susun Panduan Pencegahan Kekerasan di Pendidikan Kedokteran |
Kasus kekerasan dan pelecehan seksual di institusi kesehatan marak terjadi. Dari dua kasus terakhir, pelaku merupakan mahasiswa dan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad).
Kasus pertama, pemerkosaan terhadap keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung. Pelaku merupakan dokter residen Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad) Priguna Anugrah Pratama (PAP).
PAP sudah ditahan Polda Jawa Barat. Terbaru, dokter kandungan, Muhammad Syafril Firdaus yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap pasiennya.
Dalam video yang viral, Syafril tampak meraba dada pasiennya ketika melakukan pemeriksaan USG. Dari identitas yang tersebar, Syahril merupakan alumni dari Fakultas Kedokteran Unpad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News