Penghargaan ini mendukung para profesional dalam berdedikasi dan berinovasi untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs). Karina merupakan satu-satunya dari Indonesia dan salah satu dari dua perwakilan Asia Pasifik yang menerima penghargaan bergengsi tersebut.
Penghargaan ini diberikan atas komitmennya terhadap pelaksanaan SDGs dalam pengelolaan air, tanggung jawab lingkungan, dan pengembangan masyarakat. Direktur Public Affairs, Communication, and Sustainability Coca-Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia itu berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Karina menekankan prinsip ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah bersama komunitas melalui berbagai program yang diusung. Salah satu program unggulannya terkait daur ulang sampah PET Amandina-Mahija.
Dia melibatkan seluruh pemangku kepentingan mulai dari recycling heroes hingga industri daur ulang sebagai mitra. Karina menyebut salah satu hal yang terus ia pegang hingga saat ini adalah upaya melakukan partnership dengan berbagai pihak dan semangat no one left behind.
“Kami percaya untuk menciptakan dampak yang luar biasa, sinergi dari seluruh elemen masyarakat mutlak untuk dilakukan,” ujar Karina dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Selasa, 5 November 2024.
Sebagai seorang insinyur yang berkiprah di berbagai sektor, ia memahami kunci menghasilkan solusi berdampak adalah keberanian keluar dari zona nyaman. Terlebih, dalam menginisiasikan program yang mengedepankan pola berkelanjutan.
Karina menjelaskan kompleksitas tantangan berkelanjutan memerlukan konsep berpikir across boundaries. Dari konsep berpikir tersebut diperlukan pendekatan teknis dan nonteknis.
“Sehingga tidak hanya meminimalisir jejak lingkungan, tetapi juga berkomitmen dalam menciptakan manfaat sosial-ekonomi bersama,” ujar Karina.
Ia meyakini menjadi mahasiswa merupakan kesempatan terbaik dalam hidup. Karina berpesan kepada mahasiswa ITS agar terus menyambut tantangan dari berbagai peluang yang ada.
“Nantinya, hal itu pula yang akan berubah menjadi nilai tak terlupakan yang kalian dapat dari Ibu yang Luhur (ITS) ini,” ujar Karina.
Baca juga: Bangga! Dosen ITS Sri Fatmawati Masuk Top 100 Asian Scientist 2024 |
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News