Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mengucapkan selamat kepada peserta karena telah berhasil melaju ke tingkat nasional. Dia mengatakan sebagai langkah awal menggapai cita-cita sebagai pesepakbola profesional, peserta GSI mesti terus berlatih dan berkompetisi dengan sportif.
“Junjunglah tinggi persahabatan di antara sesama pemain dan jadilah harapan bangsa untuk membawa Indonesia pada kemajuan di masa depan khususnya di dunia sepak bola,” kata Nadiem dalam keterangan tertulis, Senin, 30 Oktober 2023.
Staf Ahli Mendikbudristek Bidang Manajemen Talenta, Tatang Muttaqin, bersyukur karena dapat menyaksikan munculnya talenta muda berbakat di masa depan yang memiliki kemampuan luar biasa di bidang sepak bola. Dia juga bangga anak-anak bersaing dengan sportif.
"Dan kita saksikan pemenang merupakan kelompok yang memiliki kompetensi seimbang. Ini penting dalam menunjukkan bahwa kekuatan talenta sepak bola kita semakin baik dan merata dari berbagai provinsi,” ucap dia.
Daftar pemenang Gala Siswa Indonesia 2023
Pemenang Gala Siswa Indonesia 2023 adalah- Juara 1: Provinsi Lampung
- Juara 2: Provinsi Jawa Tengah
- Juara 3: Provinsi DI Yogyakarta
- Juara 4: Provinsi DKI Jakarta
- Juara 1: Provinsi DKI Jakarta
- Juara 2: Kota Bekasi
- Tim Fair Play Gala Siswa Indonesia: Provinsi DI Yogyakarta
- Pemain penyerang terbaik: Farrel Taraka Putra (Jawa Tengah)
- Pemain bertahan terbaik: Fadhil Adgha (DI Yogyakarta)
- Pencetak gol terbanyak: M Dhimas Aditya Wibowo (Jawa Timur)
- Gelandang terbaik: Sagara Ibrahim (DKI Jakarta)
- Pelatih terbaik: Dwi Iswandi (Lampung).
Peran pendidikan lahirkan talenta sepakbola
Nadiem mengatakan salah satu kunci perwujudan talenta berbakat adalah kualitas ekosistem pembinaan yang berkualitas dan berkelanjutan. GSI tingkat SMP sebagai implementasi atas Instruksi Presiden tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional merupakan upaya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam menjaring pelajar Indonesia yang memiliki minat terhadap sepak bola.“Saya yakin acara ini menjadi wadah yang melahirkan bibit-bibit sepak bola. GSI juga sebagai perwujudan semangat Merdeka Belajar dalam mengembangkan potensi dan minatnya,” tutur Nadiem.
GSI adalah ajang kompetisi di bidang sepakbola bagi peserta didik jenjang Sekolah Menengah Pertama yang diselenggarakan setiap tahun sekali secara berjenjang dan bertingkat. Sejak tingkat Kecamatan, tingkat kabupaten/kota, tingkat provinsi, hingga tingkat nasional.
Ajang ini menjangkau 38 provinsi di seluruh Indonesia dan melibatkan Dinas Pendidikan dan Balai Penjaminan Mutu Pendidikan di daerah. Ajang GSI adalah salah satu di antara 40 ajang talenta di bidang riset-inovasi, seni-budaya, dan olahraga yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek melalui Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas).
Kepala BPTI, Asep Sukmayadi, menyampaikan selamat kepada semua pemenang Gala Siswa Indonesia Tingkat Nasional Tahun 2023. Dia berpesan kepada yang belum berhasil agar tetap bersemangat karena seluruh peserta adalah pemenang sejati yang telah memenagkan kesempatan untuk menjadi yang terbaik.
Asep mengatakan GSI adalah kawah candradimuka untuk menanamkan karakter kinerja dan karakter moral peserta didik yang sportif, jujur, tangguh, pekerja keras, kolaboratif, serta menumbuhkan karakter kebangsaan, patriotik, penuh persahabatan dan cinta Tanah Air.
Dia menyebut di sela-sela kegiatan, juga dilakukan coaching clinic oleh legenda sepakbola Indonesia yang sekaligus berperan sebagai tim talent scouting dalam pelaksanaan GSI.
“Semoga semua ilmu dan pengalaman yang diperoleh selama pelaksanaan GSI dapat menjadi bekal untuk menjadi pemain nasional berkarakter unggul di masa depan,” tutur dia.
Sementara itu, pelatih Indra Sjafri yang juga menjabat sebagai Direktur Teknik PSSI mengatakan GSI dimasukkan ke dalam Grand Desain Sepakbola Indonesia sampai 2038. Kompetisi lewat dunia pendiidkan akan menjadi tulang punggung pembinaan sepak bola Indonesia.
“Terima kasih kepada Kemendikbudristek yang secara konsisten melaksanakan GSI pertama hingga keenam. Selama pandemi kami tetap melaksanakan kompetisi secara virtual,” ucap Indra.
Dia menjelaskan kompetisi bukan satu-satunya dalam membina pemain sepak bola. Ada lima faktor dalam menciptakan kualitas persebakbolaan Indonesia menjadi lebih baik.
Seluruh pemangku kepentingan harus bergotong royong menyediakan infrastruktur, kurikulum, pengembangan pelatih, pengembangan pemain, dan kompetisi.
“Kompetisi ini ibarat ‘Ujian Nasional’. Kalau infrastruktur, lapangan bertanding, guru yang mengajar serta kurikulumnya tidak bagus, pasti murid-muridnya tidak berkualitas. Kemudian jika murid tersebut kita uji melalui kompetisi, tentu hasilnya juga tidak bagus,” papar dia.
Indra menekankan infrastruktur olahraga yang bagus perlu terus ditingkatkan di berbagai daerah. Mulai dari menyediakan lapangan bagus di pedesaaan karena anak-anak yang bertalenta olahraga membutuhkan banyak ruang untuk bergerak dan berolahraga.
Dia berharap dari desa akan muncul bibit pesepakbola masa depan. Indra juga berpesan kepada anak-anak bahwa sepakbola tidak hanya tentang kalah dan menang.
"Banyak nilai lainnya yang bisa diambil dari sepakbola. Kemenangan yang dicapai dengan cara-cara yang tidak baik itulah kekalahan yang hakiki. Tetapi kekalahan yang kalian sudah perjuangkan dengan baik, itulah kemenangan yang sebenarnya,” tegas Indra.
Baca juga: Kegiatan Olahraga di Sekolah Dipantau Khusus |
Kuliah di kampus favorit dengan beasiswa full kini bukan lagi mimpi, karena ada 426 Beasiswa Full dari 21 Kampus yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Info lebih lanjut klik, osc.medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News