Ilustrasi. DOK Medcom
Ilustrasi. DOK Medcom

AI Bisa Bikin Otak Malas? Ini Dampaknya bagi Mahasiswa

Renatha Swasty • 03 Desember 2024 09:38
Jakarta: Kecanggihan teknologi Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) seperti ChatGPT kerap dianggap mempermudah pekerjaan sehari-hari. Namun, ada dampak negatif yang tak bisa diabaikan.
 
Melansir unggahan Instagram @ajakgerak, kebiasaan bergantung pada AI dapat menurunkan kemampuan berpikir kritis dan membuat kita malas mengambil keputusan. Sejak munculnya AI, banyak yang tidak sadar kalau otak makin malas karena dimanjakan dengan kemudahannya.
 
Membuat tugas, riset, hingga skripsi kini kerap diselesaikan dengan bantuan AI. Tak cuma AI, sejumlah riset juga menunjukkan dampak media sosial membuat atensi menjadi lebih rendah.

Hal ini membuat seseorang mudah kewalahan karena terlalu banyak informasi yang diterima. Dampak lebih besarnya, mahasiswa kehilangan kemampuan melakukan riset mendalam, lebih mudah terpapar hoaks, dan kurang kritis terhadap informasi yang diterima.
 
Padahal, menurut Forbes kemampuan berpikir strategis (strategic thinking) dan kritis (critical thinking) menjadi keterampilan paling dicari di dunia kerja. Nah, berikut ini cara meningkatkan kedua kemampuan tersebut di tengah derasnya kemudahan teknologi:
 
Baca juga: Universitas di Australia Ini Gunakan Teknolog AI untuk Cek Tugas Mahasiswa, Begini Prosesnya
 

1. Belajar mandiri

Kita perlu melatih diri belajar mandiri, riset dengan sumber tepercaya, dan fokus pada tujuan jangka panjang, meskipun teknologi memberikan banyak kemudahan.

2. Storytelling

Menurut Forbes, storytelling adalah cara efektif untuk mempertahankan perhatian audiens. Orang lebih mudah fokus jika informasi disampaikan melalui cerita, tanpa membuat mereka merasa kewalahan.

3. Bijak konsumsi media sosial

Perlu diingat, risiko media sosial yang membuat atensi menurun dan mudah merasa kewalahan akibat informasi berlebihan. Penelitian menunjukkan dampak negatif ini berkontribusi pada penurunan performa akademik dan kesehatan mental.
 
Mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis sekaligus tetap relevan di era digital melalui edukasi, kolaborasi, dan pengaplikasian teknologi secara bijak. (Suchika Julian Putri)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan