Malam puncak Kemah Budaya Kaum Muda 2020. Foto: Dok Ditjen Kebudayaan Kemendikbud
Malam puncak Kemah Budaya Kaum Muda 2020. Foto: Dok Ditjen Kebudayaan Kemendikbud

Kemah Budaya Kaum Muda 2020, Pijakan untuk Memajukan Kebudayaan

Arga sumantri • 15 November 2020 22:03
Jakarta: Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar program Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM) 2020. Kegiatan ini jadi batu pijakan generasi muda dalam rangka memajukan kebudayaan.
 
Penutupan KBKM tingkat nasional 2020 dilakukan melalui konsep hybrid event secara dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring). Malam puncak berisi pemberian penghargaan KBKM 2020 berlangsung di Jakarta, Sabtu malam, 14 November 2020.
 
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid menyatakan pemberian apresiasi ini bukanlah akhir dari sebuah perjalanan untuk semua peserta. Namun masih menjadi jalan panjang bagi para peserta. 

"Saya berharap karya yang dihasilkan bisa berkontribusi bagi upaya untuk memajukan kebudayaan untuk masyarakat luas," kata Hilmar melalui keterangan tertulis, Minggu, 15 November 2020.
 
Baca: Nadiem: Budaya Jadi Arus Utama Pengelolaan Pendidikan
 
Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan (PTLK), Ditjen Kebudayaan, Kemendikbud, Judi Wahjudin menjelaskan, kegiatan tahun ini diadakan di tengah pandemi. Metode pelaksanaan KBKM pun sebagian besar dilaksanakan secara daring dan dilakukan dalam dua tahap yaitu tingkat regional dan tingkat nasional. 
 
Dalam pelaksanaan tingkat regional, implementasi kegiatan bekerja sama dengan unit pelaksana teknis (UPT) Ditjen Kebudayaan dan pemerintah daerah. 
 
"Di luar dugaan terdapat 717 kelompok atau total tercatat 3.450 orang sebagai pendaftar kategori aplikasi maupun prakarya, jadi animonya sangat luar biasa," jelas Judi.
 
 

Judi menerangkan proses kompetisi ini. Peserta yang telah melakukan registrasi diseleksi secara berjenjang melalui seleksi administrasi dan seleksi substansi. 
 
Berdasarkan tahapan tersebut, total ada 2420 orang yang berasal dari tujuh regional berhasil lolos seleksi. Peserta yang lolos, masuk ke dalam 584 kelompok. Terdiri dari 334 kelompok kategori aplikasi dan 250 kelompok kategori prakarya.
 
Pada 12-13 November 2020 para peserta yang terpilih melakukan presentasi dan pameran hasil karyanya. Selanjutnya, masuk pada tahap penjurian tingkat nasional yang selesai pada  14 November.  Kriteria penilaian antara lain kebermanfaatan, substansi budaya, kekompakan tim, potensi investasi dan bagaimana cara menyajikan materi secara produk maupun verbal.
 
Berdasarkan serangkaian proses seleksi, diputuskan pemenang untuk kategori aplikasi. Juara pertama diraih Amogasakti dari regional Yogyakarta II. Juara kedua diraih Bhakti Indonesia Traya dari regional Bali, Kalimantan, Sulawesi Utara, Maluku, dan Papua. Kemudian, juara ketiga diraih oleh Patih Sampun dari regional Yogyakarta I.
 
Pemenang kategori prakarya, juara  pertama diraih Teman Bocil dari regional Jawa Barat, juara kedua Nucalale dari regional Bali, Kalimantan, Sulawesi Utara, Maluku, dan Papua. Kemudian, juara ketiga diraih Keuneubah Indatu dari regional Aceh dan Kepri. 
 
Para pemenang mendapatkan piagam penghargaan dan uang tunai pembinaan. Hadiah diserahkan langsung oleh Direktur PTLK Judi Wahjudin didampingi oleh Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Restu Gunawan; Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru, Mahendra; Direktur Pembinaan Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat, Sjamsul Hadi; serta Wakil Direktur Pelindungan Kebudayaan, Dese Subrata.
 
"KBKM tahun ini juga didokumentasikan secara virtual dengan kamera 360 derajat dan interactive show berbasis augmented reality, yang nantinya hasil tersebut akan dikombinasikan dan ditayangkan melalui platform Ditjen Kebudayaan sehingga masyarakat luas dapat menikmati," ungkap Judi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan