Ilustrasi sekolah. Medcom.id
Ilustrasi sekolah. Medcom.id

Etnosentrisme: Pengertian, Dampak, Contoh, hingga Cara Mencegahnya

Renatha Swasty • 11 April 2023 08:31
Jakarta: Istilah etnosentrisme didefinisikan pertama kali oleh seorang sosiolog bernama William Sumner (dalam Berry, 1999).  Etnosentrisme berarti kecenderungan yang kuat dalam menerapkan patokan kelompok sendiri dan satu-satunya yakni saat memandang dan menempatkan kelompoknya pada posisi paling atas dan menempatkan kelompok lain berada lebih rendah.
 
Sementara itu, Alo Liliweri mengatakan pengertian etnosentrisme adalah paham yang dimiliki oleh kelompok atau suku bangsa yang menganggap kelompok mereka lebih superior dibandingkan dengan kelompok lain. Pengertian etnosentrisme juga disampaikan oleh Adorno, yaitu etnosentrisme merupakan suatu kecenderungan seseorang yang kurang belajar, kurang bergaul, dan fanatik dalam agama.
 
Tak jauh beda dengan William Sumner, James William Coleman, dan Donald R. Cressey mengatakan pengertian etnosentrisme yakni seseorang yang berpandangan budaya yang ia miliki merupakan budaya terbaik dibandingkan dengan budaya orang lain.

Yuk mengenal lebih jauh soal etnosentrisme dikutip dari laman Zenius:

Pengertian etnosentrisme

Dari beberapa pengertian etnosentrisme tersebut, dapat disimpulkan etnosentrisme adalah sikap seseorang dalam membandingkan budaya atau kelompok lain yang didasari penilaian subjektif dan memandang budaya miliknya yang terbaik dibandingkan dengan budaya orang lain.

Penyebab etnosentrisme

Abu Ahmadi dalam bukunya yang berjudul Psikologi Sosial, terdapat lima faktor penyebab munculnya sikap etnosentrisme, yaitu perbedaan biologis (fisik), perbedaan kondisi lingkungan (geografis), perbedaan status sosial (kekayaan), perbedaan keyakinan, dan perbedaan norma sosial yang berlaku.
 
William Sumner (dalam lubis, 1999) menerangkan perilaku etnosentrisme disebabkan oleh sikap yang selalu membandingkan kebudayaan yang dimilikinya dengan kebudayaan lain. Sumner beranggapan hal ini merupakan kecenderungan yang dimiliki manusia dalam menuruti naluri biologisnya.

Contoh kasus etnosentrisme dalam sejarah

Salah satu contoh kasus etnosentrisme adalah peristiwa yang melibatkan Nazi di Jerman. Kelompok Nazi di Jerman beranggapan ras mereka, ras Arya, adalah ras paling unggul.
 
Menurut Hitler, ras Arya adalah ras superior sedangkan ras lain hanyalah ras inferior yang patut dibinasakan. Ini sesuai dengan pengertian etnosentrisme, kan?
 
Nah, dengan kepercayaannya itu, Hitler punya cita-cita menyatukan bangsa Eropa, bahkan dunia, dalam satu rumpun, ras, bangsa, dan budaya, yaitu ras Arya. Namun, keinginan itu hanya akan terwujud bila etnis, bangsa, ras, dan kebudayaan lain yang dianggap tidak berguna dihilangkan.
 
Kepercayaan ini akhirnya memicu tindakan-tindakan ekstrem, mulai dari kampanye anti semitisme (kebencian terhadap kaum Yahudi) yang menyebabkan disintegrasi sosial di Eropa khususnya di Jerman, hingga terjadi peristiwa genosida yang dikenal sebagai peristiwa Holocaust.

Contoh kasus etnosentrisme di Indonesia

Etnosentrisme juga terjadi di Indonesia lho. Disadari atau tidak, etnosentrisme ini mungkin kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Di negara dengan beragam suku dan budaya seperti Indonesia, masing-masing orang membawa kepentingan dan nilai khasnya masing-masing.
 
Oleh karena itu, kasus etnosentrisme mungkin terjadi di tempat dengan beragam orang berkumpul, seperti sekolah, tempat kerja, atau lingkungan tempat tinggal.
 
Orang yang mengejek, menghindari, bahkan menindas teman dari daerah lain karena mereka memiliki tampilan fisik berbeda dari mayoritas di lingkungan tersebut merupakan contoh etnosentrisme. Pandangan terhadap orang-orang dari suku lain dengan menggunakan standar budaya satu suku tertentu.
 
Misalnya orang-orang dari suku A yang biasa berbicara halus dan pelan dinilai lebih sopan dibandingkan dengan orang-orang suku B yang berbicara dengan lebih lantang.
 
Kasus kerusuhan Sampit di Kalimantan Tengah yang dipicu ketegangan antara etnis Dayak dan Madura juga contoh etnosentrisme. Kerusuhan disebabkan rasa tidak saling menerima dan menghormati kebudayaan kedua suku tersebut di Kalimantan Tengah.

Dampak negatif etnosentrisme

Berikut dampak negatif dari sikap etnosentrisme:
  1. Kesulitan dalam melakukan penyesuaian budaya
  2. Memicu terjadinya konflik sosial di masyarakat
  3. Menghambat masyarakat dalam melakukan pertukaran budaya, terutama menghambat jiwa kebangsaan seseorang dalam memahami keberagaman budaya seperti Indonesia
  4. Menurunkan perkembangan ilmu pengetahuan. Hal ini disebabkan seseorang akan lebih mengedepankan sisi subjektivitas daripada sisi objektivitas dalam menilai sesuatu

Cara mengatasi etnosentrisme

Tine Wulandari (2019), dalam makalahnya berjudul Hambatan Komunikasi Antar Budaya: Etnosentrisme, menyebutkan ada dua cara menghindari sikap etnosentrisme. Pertama, menghindari dogmatisme (kepercayaan mutlak tanpa mempertanyakan kebenaran konseptual) dan belajar untuk open minded atau berpikiran terbuka.
 
Dengan memiliki pola pikir open minded, kamu akan paham setiap orang memiliki latar belakang dan perspektif berbeda-beda dan perbedaan harus saling dihargai. Menyadari, mengenal, dan memahami perbedaan-perbedaan budaya yang ada adalah hal terpenting. Setiap budaya memiliki keunikan dan karakteristik tersendiri.
 
Baca juga:  6 Pengertian Kebudayaan Menurut Para Ahli

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan