“Jadi kalau dulu sebelum 2021, sebelum BRIN terbentuk, kita selalu ada di peringkat 85-an, kemudian kita bisa naik ke 75, kemudian naik lagi ke 61, dan alhamdulillah tahun ini bisa peringkat 54. Nah itu mencerminkan upaya kita bersama untuk memperbaiki ekosistem riset dan inovasi yang langsung tercermin di berbagai indikator di dalam peringkat Global Innovation Index,” kata Handoko dalam keterangan tertulis yang diterima Medcom.id, Jumat, 24 Januari 2025.
Handoko mengatakan keberhasilan ini tidak hanya berfokus pada hasil akhir riset, seperti produk yang langsung dirasakan masyarakat. Melainkan, juga pada pembangunan ekosistem riset yang lebih baik.
“Kami memperbaiki skema-skema untuk peningkatan kapasitas SDM, tidak hanya untuk BRIN, tetapi juga untuk kampus, industri, dan komunitas,” jelas dia.
Dia menyoroti pentingnya menjaga talenta unggul Indonesia. BRIN terus membuka peluang bagi diaspora Indonesia kembali dan berkontribusi dalam riset nasional.
“Karena aktivitas riset inovasi itu salah satu instrumen utama menciptakan SDM Unggul,” kata dia.
Dari sisi infrastruktur, BRIN menyediakan fasilitas infrastruktur riset canggih untuk mendukung kegiatan riset dan inovasi melalui e-layanan sains (elsa). Selain itu, skema pendanaan berbasis kompetisi yang diterapkan sejak 2022 juga mulai menunjukkan hasil positif.
“Ini untuk memastikan bahwa aktivitas riset inovasi yang dilakukan oleh teman-teman kita ini, tidak hanya di BRIN, itu memenuhi standar global,” ucap dia.
Baca juga: BRIN: Kelola Data Informasi Ujung Tombak Ilmu Pengetahuan |
Sepanjang 2024, BRIN mencatatkan 539 capaian Kekayaan Intelektual (KI) yang meliputi paten, hak cipta, merek, desain industri, dan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT). Sementara itu, hingga Januari 2025, BRIN telah mempublikasikan 6.117 karya ilmiah di jurnal bereputasi global dengan 5.865 sitasi.
Kolaborasi dengan berbagai institusi nasional dan internasional turut mendukung pencapaian Field-Weighted Citation Impact (FWCI) BRIN yang berada pada angka 1.11. Handoko menjelaskan lembaga riset seperti BRIN lebih fokus pada pengembangan teknologi kunci, yang menjadi dasar bagi industri untuk menghasilkan produk akhir.
Ia menilai keberhasilan riset tidak hanya dilihat dari produk akhirnya, dengan perspektif jangka pendek. “Kami perlu mengedukasi masyarakat bahwa riset adalah investasi jangka panjang, dan hasilnya mungkin baru dirasakan dalam beberapa tahun,” ujar dia.
Handoko menyatakan dukungan penuh terhadap program Astacita Presiden Prabowo Subianto, yang menargetkan swasembada pangan dan energi, sebagai salah satu pilar utama pembangunan nasional. Ia menegaskan arah riset yang telah dirancang BRIN sepenuhnya selaras dengan kebutuhan masyarakat dan arahan Presiden untuk memastikan kedaulatan nasional di bidang pangan dan energi.
“Sebenarnya, apa yang kami lakukan sudah sangat sesuai dengan visi besar swasembada pangan dan energi yang dicanangkan Presiden. Dalam aspek pangan, misalnya, kami aktif mengembangkan varietas baru, seperti untuk padi dan jagung, guna mendukung ketahanan pangan nasional,” beber Handoko.
Dia menyebtu untuk swasembada energi, BRIN mengambil langkah inovatif seperti pengembangan teknologi co-firing berbasis biomassa lokal pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). “Kami memastikan bahwa BRIN berkontribusi signifikan pada pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan, yang menjadi kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di atas 7 persen, sehingga bisa terlepas dari Midlle Income Trap,” ungkap dia.
BRIN terbentuk sejak 2021 berdasarkan Peraturan Presiden No. 78 Tahun 2021. BRIN saat ini didukung oleh 13.663 SDM, di mana 70 persen di antaranya adalah periset di berbagai bidang riset. BRIN teritegrasi dengan lima entitas lembaga riset (Kemenristek, BPPT, LIPI, BATAN, dan LAPAN) serta 74 lembaga penelitian dan pengembangan (litbang) Kementerian/Lembaga.
Atas capaian ini, BRIN menerima Rekor Dunia dari Museum Rekor Indonesia (MURI) atas prestasi menjadi lembaga dengan jumlah integrasi kementerian/lembaga riset sains inovasi terbanyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id