Pada jenjang pendidikan dasar, menengah dan vokasi, Rapor Pendidikan mengukur 11 indikator, mulai dari standar isi kurikulum, proses, hingga sarana dan prasarana. Buat kamu yang belum tahu apa itu Rapor Pendidikan, yuk simak penjelasannya!
Rapor Pendidikan
Rapor pendidikan dihadirkan untuk memberikan gambaran kinerja satuan pendidikan. Di dalamnya dilakukan berbagai asesmen sebagai berikut:Asesmen Nasional
AN merupakan serangkaian asesmen untuk mengukur kualitas pembelajaran dan hasil belajar siswa. Lewat AN, dilakukan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Survei Karakter.AKM dilakukan untuk mengukur kemampuan litarasi dan numereasi siswa. Sedangkan survei karakter dilakukan untuk melihat sikap, perilaku siswa hingga profil pelajar dari kacamata guru.
Data tersebutlah yang kemudian diolah menjadi Rapor Pendidikan. Sehingga Rapor Pendidikan dapat menjadi bahan evaluasi bagi sekolah maupun dinas pendidikan.
Ke-11 indikator di Rapor Pendidikan, yakni pengukuran kompetensi dasar literasi-numerasi dan tumbuh kembang karakter, kualitas pembelajaran, iklim keamanan, kebinekaan, dan inklusivitas. Selain itu diukur penyerapan lulusan SMK dan kemitraan dan keselarasan dengan dunia kerja, persentase PAUD terakreditasi minimal B, serta Angka Partisipasi Sekolah.
Masalahnya, tak semua guru dan pihak sekolah mampu membaca Rapor Pendidikan. Sehingga proses evaluasi dan perbaikan mutu pendidikan di sekolah mengalami kendala.
Baca juga: 30 Guru di 8 SD Labuan Bajo-Komodo Upgrade Skill Mengajar Secara Digital |
"Selama ini Rapor Pendidikan yang kami terima, kami kesulitan untuk melakukan analisisnya," kata Guru SDN Pulau Komodo, Raco, dalam Konferensi Pers Program Transformasi Sekolah Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat, 25 April 2025.
Beruntung, Putera Sampoerna Foundation-School Development Outreach (PSF-SDO) hadir untuk para guru memberikan pelatihan terkait lewat program transformasi sekolah. Pelatihan ini juga didukung oleh PT Pegadaian dan PT Garuda Indonesia.
"Setelah dilatih kami tahu bagaimana bisa melakukan evaluasi dari berbagai indikator di Rapor Pendidikan," tutur dia.
Misalnya, di SDN Pulau Komodo skor paling rendah adalah indikator literasi dan numerasi. Lewat pelatihan yang diberikan, pihaknya tak cuma bisa membaca Rapor Pendidikan, tapi juga melakukan perbaikan pembelajaran.
"Program ini sangat membantu dan kami melakukan banyak perubahan dari segi pembelajaran yang membawa siswa bisa belajar lebih baik lagi," tutur dia.
Senada, Guru SDN Lancang Labuan Bajo, Teodosia Milija, mengatakan pelatihan dari PSF-SDO membimbing guru untuk bisa melakukan pengajaran lebih inovatif. Termasuk pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran.
"Kami bisa menentukan strategi pembelajaran berdeferensiasi, kami mengajar sesuai kebutuhan siswa. Kami belajar tentang pembelajaran aktif misal lewat video," ungkap dia.
Baca juga: Guru di Pedalaman Kalteng Sempat Salah Kaprah Kurikulum Merdeka |
Tak hanya itu, guru juga diajarkan cara melakukan manajemen kelas dengan baik. Sehingga, guru dapat melihat potensi siswa lebih luas lagi.
"Anak-anak gembira dan kami menemukan potensi-potensi mereka yang berbeda, punya kemampuan masing-masing yang dapat ditumbuhkan," sebut dia.
Para guru berharap program tersebut dapat dilanjutkan. Program ini juga menyasar pimpinan sekolah.
Setidaknya 30 guru dan 16 pimpinan manajemen sekolah mengikuti pelatihan program transformasi sekolah tersebut. Puluhan guru itu tersebar di delapan sekolah di wilayah Labuan Bajo dan Pulau Komodo.
Program berjalan selama delapan bulan melalui skema luring dan daring dengan memanfaatkan platform Guru Binar. Head of Partnership PSF-SDO Eko Herfianto berharap guru yang mengikuti program ini dapat mengimbaskan ilmunya ke guru lain.
"Sehingga kemampuan guru kompetensi guru ini meluas dan merata ke guru-guru sekolah lainnya," tutur Eko.
Executive Vice President PT Pegadaian Rully Yusuf berharap kolaborasi dengan PSF-SDO dan Garuda Indonesia ini bisa mendorong peningkatan kualitas SDM di wilayah tersebut. HC Operations Government Relations & TJSL Group Head Garuda Indonesia, Eksitarino Irianto, menyebut peningkatan kompetensi guru dan menajemen sekolah pada program ini memiliki dampak kuat terhadap siswa.
"Semoga apa yang kami lakukan bisa memberikan kontribusi agar SDM Labuan Bajo ke depan melalui pendidikan," tutur Eksitarino.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News