Guru Kelas 5 SDN Batu Cermin, Labuan Bajo, Nusa Tengga Timur (NTT), Maria Yasinta Wawe. Medcom.id/Ilham Pratama Putra
Guru Kelas 5 SDN Batu Cermin, Labuan Bajo, Nusa Tengga Timur (NTT), Maria Yasinta Wawe. Medcom.id/Ilham Pratama Putra

Teknologi Hanya Alat, Kompetensi Guru Tetap Perlu Dilatih

Ilham Pratama Putra • 28 April 2025 18:37
Labuan Bajo: Perkembangan teknologi membawa perubahan pada sistem pendidikan. Mengikuti perkembangan zaman, guru mesti adaptif terhadap kebutuhan siswa di era digital.
 
Teknologi menjadi alat ajar paling mutakhir saat ini. Guru harus meningkatkan kemampuan mengajar secara digital.
 
Namun, bukan berarti guru meyerahkan diri pada teknologi. Kompetensi guru tetap harus ditingkatkan.

"Ya tentu pelatihan-pelatihan ini bukan bagaimana guru bisa memanfaatkan teknologi saja. Tapi kita sendiri harus punya kompetensi yang baik agar memiliki metode belajar yang maksimal dengan bantuan teknologi," kata Guru Kelas 5 SDN Batu Cermin, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Maria Yasinta Wawe saat ditemui di sekolahnya, Sabtu, 26 April 2025.
 
Misalnya, guru menggunakan proyektor dalam memberikan materi pembelajaran. Dia menyebut proyektor bukan hanya untuk membuat anak fokus.
 
"Tapi bagaimana membuat materinya juga menarik, kita buatkan diskusi. Kadang inilah dosa kita, tidak mau repot untuk berkembang," jelas dia. 
 
Menurutnya kompetensi guru perlu ditingkatkan dan guru harus mau membentuk dirinya.
 
Hal itulah yang ia pelajari selama mengikuti pelatihan dari program Transformasi Sekolah dari Putera Sampoerna Foundation-School Development Outreach (PSF-SDO). Ia tak hanya mendapatkan peningkatan kompetensi dan pemanfaatan teknologi, tapi juga mulai mengenal pembelajaran berdiferensiasi.
 
Baca juga:  30 Guru di 8 SD Labuan Bajo-Komodo Upgrade Skill Mengajar Secara Digital

"Di mana kami bisa menghadapi anak-anak yang berbeda kemampuan dan kebutuhannya. Modelnya kita pelajari sehingga kita bisa mengajarkan anak sesuai kebutuhannya agar potensinya keluar lebih maksimal," ujar dia.
 
Maria memberikan contoh anak yang senang dengan visual bisa diberikan materi ajar melalui video. Begitu pula anak yang memiliki ketertarikan dalam gerak, diberikan materi yang memicu daya nalar gerak.
 
"Kita berikan yang aktivitasnya kinestetik. Ini beda-beda seperti ini akhirnya kita juga harus kreatif, menciptakan media pembelajaran yang bisa mengakomodir semua murid. Di sinilah kita dilatih untuk bisa melayani semua kebutuhan anak," tutur dia.
 
Dalam program pelatihan ini, guru mendapat berbagai materi. Mulai dari menyiapkan strategi pembelajaran berdeferensiasi, menghadirkan media belajar interaktif berbasis digital, hingga manajemen kelas.
 
Guru juga diajarkan membuat graphic organizer yang memudahkan siswa mempelajari permasalahan dan pemecahan masalah. Tak hanya guru, kepala sekolah diikutsertakan dalam pelatihan ini.
 
Maria berharap pelatihan yang juga didukung PT Pegadaian dan PT Garuda Indonesia ini dapat menjadi bekal semangat bagi guru. Setelah mengikuti pelatihan, ia berkomitmen mengimbaskan pengetahuan yang didapat kepada guru lain di sekolahnya.
 
"Ini praktik yang baik kami pun dengan senang hati agar guru-guru yang tidak mendapatkan pelatihan ini juga mendapat pengetahuan dari apa yang sudah kami jalani," tutur dia. 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan